SEMARANG, Jowonews.com – BPR BKK di Provinsi Jawa Tengah pada 2016 berhasil membukukan aset sebesar Rp 9,63 triliun. Angka itu naik signifikan sebesar 9,63 persen dibanding tahun sebelumnya.
Prestasi itu disampaikan Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah (Perbamida) Jawa Tengah DIY, Sri Hayati pada acara Rakerwil Perbamida, di Hotel Patrajasa, baru-baru ini.
Menurutnya, keberhasilan yang dicapai, secara nyata membantu pemerintah dalam menurunkan pengangguran, meningkatkan perekonomian, dan menggerakkan roda ekonomi.
Gubernur Ganjar Pranowo pun mengapresiasi prestasi yang sudah dicapai. Lewat aset yang dimiliki, BPR BKK dinilai akan lebih mampu membantu perekonomian rakyat menengah ke bawah yang memang menjadi segmentasinya.
Untuk membantu masyarakat kecil, imbuh Ganjar, memang diperlukan langkah khusus. Karenanya, jika ada kendala, perlu berdiskusi dengan OJK. Apabila kendalanya ada pada tataran pemerintah pusat, gubernur bersedia berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait.
Ditambahkan, pengelolaan BPR tidak bisa lagi konvensional, tapi harus modern. Di samping itu, integritas harus dipegang teguh para pengelola agar BPR maju, profesional dan benar-benar memberi manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. (jn03)