SEMARANG, Jowonews.com — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mengharapkan pemerintah menyediakan stok kebutuhan pokok masyarakat untuk mengantisipasi kenaikan angka inflasi pada Ramadhan dan Lebaran.
“Beberapa bulan terakhir ini tren inflasi memang mengalami kenaikan. Ini harus diantisipasi salah satunya dengan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat selama bulan Ramadhan dan Lebaran,” kata Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah Margo Yuwono di Semarang, Jumat (2/6).
Berdasarkan data dari BPS, angka inflasi bulan Mei 2017 sebesar 0,58 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan angka inflasi nasional yaitu 0,39 persen.
Ia mengatakan inflasi yang terjadi di Jawa Tengah disebabkan naiknya harga sejumlah komoditas. Ini ditunjukkan dengan kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,75 persen.
Kenaikan indeks ini juga terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,51 persen. Selanjutnya, diikuti dengan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,24 persen.
“Selain itu, ada pula kelompok sandang sebesar 0,20 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,16 persen, serta kelompok kesehatan sebesar 0,16 persen,” katanya.
Sedangkan dari sisi komoditas, yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah bawang putih, telur ayam ras, tarif listrik, bensin, dan beras.
“Kalau melihat bulan Juni biasanya trennya juga tinggi, kondisi ini baru memasuki awal bulan Ramadhan. Oleh karena itu, pemerintah perlu menjaga angka inflasi melalui langkah antisipasi,” katanya. (jwn5/ant)
