SEMARANG, Jowonews.com – Keberadaan Bus Rapid Transit (BRT) hingga kini tidak mengatasi masalah transportasi di Semarang, misalnya soal kemacetan. Penambahan rute BRT yang hanya dua setiap tahunnya dinilai tak sebanding dengan jumlah yang diperlukan untuk mobilitas masyarakat.
“Targetnya sebenarnya berapa jumlah BRT yang beroperasi, tetapi berapa persen jumlah pemakai kendaraan pribadi beralih ke angkutan umum,” ujar Pakar Transportasi Unika Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno
Apalagi kalau hanya menambah dua rute BRT, lanjutnya, tetap sulit mengatasi kemacetan. “Percuma saja tambah BRTnya, sedangkan kendaraan pribadi masih memenuhi jalan raya,” terangnya.
Saat ini BRT di Semarang sudah ada beberapa koridor dengan rute yang berbeda-beda. Dan Rencananya tahun ini Pemkot Semarang akan menambah dua koridor lagi, salah satunya rute dari Jalan Pemuda hingga Meteseh Tembalang. (Jn19)