PATI, Jowonews.com – Perum Bulog Sub Divre II Pati, Jawa Tengah, hingga April 2017 telah membeli beras dari petani melalui mitra kerjanya hingga 20.500 ton.
“Sementara jumlah beras yang tersimpan di gudang saat ini mencapai 40.000 ton, sehingga aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama tujuh bulan lebih,” kata Kepala Perum Bulog Sub Divre II Pati Ahmad Kholisun di Pati, Minggu (9/4).
Ia mengatakan penyerapan beras terbanyak dari Pati mencapai 7.700 ton, Blora 7.000, Rembang 2.000 ton, Jepara 1.700 ton dan selebihnya disumbangkan dari Kudus.
Stok beras yang tersimpan sebelumnya, kata dia, cukup banyak, namun ada yang didistribusikan ke luar daerah. Distribusi beras ke luar daerah, katanya, mencapai 2.000-an ton beras.
Sebetulnya, kata dia, penyerapan beras selama triwulan pertama bisa lebih dari penyerapan yang ada sekarang, namun karena keterbatasan tempat penyimpanan, maka penyerapannya juga disesuaikan dengan daya tampung masing-masing gudang penyimpan beras.
Hal itu, kata dia, terjadi karena penyaluran beras untuk warga miskin belum dimulai sehingga beras hasil penyerapan tersimpan di gudang, sedangkan pengurangannya mengandalkan distribusi beras ke luar daerah yang membutuhkan tambahan beras.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Perum Bulog Pati mengambil langkah menyewa gudang penyimpan beras. Di antaranya di Jepara menambah dua gudang dengan kapasitas 3.100 ton, Kudus menambah gudang penyimpanan dengan kapasitas 1.500 ton, serta Rembang dan Blora masing-masing tiga dan dua gudang. (JWN5/Ant)
