Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Cilacap Alami Inflasi 0,25 Persen

PURWOKERTO, Jowonews.com – Inflasi bulan September di Kota Cilacap, Jawa Tengah, meleset dari prediksi karena berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) setempat tercatat mencapai 0,25 persen, kata Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto Fadhil Nugroho.

“Sebelumnya, kami memrediksi inflasi bulan September di Kota Cilacap hanya sebesar 0,05 persen namun berdasarkan data BPS ternyata mencapai 0,25 persen (month to month/mtm). Dengan perkembangan tersebut, inflasi di kota Cilacap sampai dengan September mencapai 3,37 persen (year to date/ytd),” katanya di Purwokerto, Selasa (3/10).

Sementara di Kota Purwokerto, pada September berdasarkan data BPS Kabupaten Banyumas justru mengalami deflasi sebesar 0,06 persen (mtm) dan secara kumulatif sampai dengan September mencapai 2,82 persen (ytd).

Menurut dia, realisasi tersebut mendekati perkiraan karena sebelumnya KPw BI Purwokerto memrediksi Kota Purwokerto pada bulan September akan mengalami inflasi dengan angka yang kecil, yakni sebesar 0,03 persen.

Terjadinya deflasi di Kota Purwokerto pada bulan September dipicu oleh cukup tingginya penurunan harga-harga yang terjadi pada komoditas “volatile food” (kelompok harga barang bergejolak) khususnya bumbu-bumbuan, yaitu bawang putih dan bawang merah serta daging ayam ras.

“Di sisi lain sebenarnya terjadi inflasi pada beras yang merupakan komoditas dengan bobot yang tinggi, namun ‘magnitude’-nya kalah oleh penurunan yang terjadi pada komoditas ‘volatile food’,” jelasnya.

Selain beras, beberapa komoditas lain yang menjadi kontributor inflasi adalah besi beton dan emas perhiasan yang lebih didorong oleh melemahnya nilai tukar.

Lebih lanjut, Fadhil mengatakan komoditas yang menjadi kontributor inflasi dan deflasi di Kota Cilacap sebenarnya pada dasarnya sama.

“Hanya saja ‘magnitude’ dari komoditas ‘volatile food’ tidak mampu menarik ke bawah untuk menjadikannya deflasi,” katanya.

Komoditas yang menjadi kontributor inflasi pada bulan September di Cilacap adalah beras diikuti jeruk, emas perhiasan, dan pasir.

Sedangkan kontributor deflasi berasal dari bawang putih, bawang merah, dan cabai rawit.

Dengan demikian, inflasi bulan September di Kota Cilacap berada posisi kedua di Jawa Tengah setelah Kota Semarang yang mencapai 0,34 persen.(jwn4/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...