CILACAP, Jowonews.com– Ratusan nelayan di Kabupaten Cilacap nekat melaut meskipun saat sekarang sedang terjadi gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dari pantauan Antara di Pantai Lengkong, Kelurahan Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara, Cilacap, Kamis, puluhan gerobak yang biasa digunakan untuk mengangkut mesin perahu tampak ditinggalkan nelayan di tempat itu karena mereka sedang melaut untuk mencari ikan.
Kendati demikian, di sepanjang Pantai Lengkong juga terdapat puluhan perahu jukung yang ditambatkan di daratan.
Salah seorang nelayan, Kodin mengatakan sebagian nelayan Lengkong sudah mulai melaut dalam dua hari terakhir meskipun gelombang masih tinggi.
Menurut dia, nelayan yang nekat melaut biasanya berangkat pada pagi hari dan pulang menjelang siang sebelum gelombang meninggi.
“Kalau hari ini kelihatannya tidak terlalu tinggi, namun saya tidak melaut. Kemarin (Rabu, red.) melaut tapi hasil tangkapannya sangat sedikit, cuma dapat udang rebon sebanyak 3 kilogram,” ucap dia yang sedang menata perahu di daratan.
Ia mengatakan saat sekarang di perairan selatan Cilacap belum banyak ikan yang muncul sehingga nelayan setempat sedang mengalami masa paceklik.
“Kalaupun ada tangkapan, paling cuma rebon. Itupun masih sangat jarang,” jelasnya.
Menurut dia, harga jual rebon pun bervariasi karena tergantung pada kualitas atau ukuran, yakni berkisar Rp5.000-Rp13.000 per kilogram.
Dengan demikian, kata dia, hasil penjualan udang rebon itu sering kali tidak bisa menutup biaya operasional.
“Agar bisa menutup biaya operasional paling tidak harus bisa memperoleh rebon sebanyak 50 kilogram yang harganya Rp10.000/kg. Dari hasil penjualan rebon sebesar Rp500.000 itu dikurangi untuk biaya operasional Rp150.000,” tuturnya.
Selanjutnya, kata dia, sepertiga dari sisa penjualan diberikan kepada pemilik perahu dan dua pertiga sisanya dibagi tiga orang awak perahu. (jn03/ant)
