Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Dampak Pembongkaran Jembatan Tuntang , Salatiga-Bawen Macet Parah

Semarang Macet, Pemkot disarankan DPRD beberapa hal. (Foto : IST)
Semarang Macet, Pemkot disarankan DPRD beberapa hal. (Foto : IST)
Semarang Macet, Pemkot disarankan DPRD beberapa hal. (Foto : IST)

SALATIGA, Jowonews.com– Kemacetan panjang terjadi di jalan raya Salatiga-Bawen. Hal ini disebabkan dibongkarnya jembatan Tuntang bagian selatan ( jembatan baru), untuk perbaikan. Praktis, yang dapat berfungsi hanya satu jembatan di sebelah utara ( jembatan utara).

Kemacetan mulai dirasakan para pengguna jalan, Rabu siang kemarin. Dan menginjak malam kemacetan semakin parah dengan ‘keluarnya’ kendaraan-kendaraan besar menuju Jakarta. Kendaraan, terutama roda empat dan kendaraan besar, terutama yang dari arah Salatiga tidak bisa bergerak.

Salah seorang pengguna jalan, Dian (40) warga Salatiga mengatakan, Rabu sore kemarin berangkat menuju ke Semarang untuk suatu urusan, jarak Salatiga Bawen yang biasa ia tempuh maksimal 15 menit, malam itu hingga satu jam. “ Gimana lagi, mobil tidak bisa bergerak, dan yang mengatur lalu lintas terbatas,” katanya.

Dian berharap, pemerintah tidak asal bangun saja, harus mempertimbangkan dan menyiapkan segalanya sebelum jembatan itu dibongkar. “Contohnya, buat rambu petunjuk lalu lintas sementara, untuk jalur alternatif selain jalur utama, yang Salatiga diarahkan masuk Muncul-Ambarawa, demikian sebaliknya yang dari arah Semarang. Sehingga pengguna jalan bisa tahu sehingga tidak memperparah kemacetan. Intinya harus sosialisasi dulu, jangan main bongkar,” keluhnya.

Sementara, sehari setelah pembongkaran jembatan Tuntang, karena jalur Salatiga-Bawen masih macet, banyak kendaraan yang mengambil jalur alternatif masuk lewat Tuntang-Muncul-Ambarawa. Namun, mulai Kamis siang kemarin, jalur alternatif itu juga macet karena saking padatnya kendaraan yang melintas.

Bahkan kemacetan di jalur ini mengundang protes warga. Lurah Sraten, Kecamatan Tuntang Rochmad mengatakan, padat dan macetnya jalur Sraten-Muncul-Ambarawa nyaris menyebabkan sejumlah kecelakaan.

Tidak hanya sepeda motor dan mobil saja, namun truk dan bus juga melewati jalur tersebut. “Saya berharap, petugas hanya membolehkan jalur alternatif ini maksimal untuk mobil pribadi, Truk dan bus tetap di jalur utama. Setidaknya tetap bisa mengurangi kemacetan tanpa mengganggu kenyamamanan warga  yang tinggal di jalan alternatif yang jalannya sempit,” katanya. (JN01)

BACA JUGA  Jalan Pejagan - Purwokerto Mulai Dipadati Pemudik

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...