SOLO, Jowonews.com – Pasukan Densus 88 Antiteror Mabes Polri didukung anggota Polres Sukoharjo melakukan penggeledahan di rumah terduga teroris Hariyanto alias Hasan, di Kampung Beojodipan RT 01 RW 04 Makam Haji, Kecamatan Kartasura, Selasa.
Pasukan Densus 88 yang didukung anggota Polres Sukokarjo, dan Brimob melakukan menggeledahan di rumah terduga teroris sekitar pukul 14.30 WIB.
Bahkan, polisi melakukan penjagaan ketat di lokasi penggeledahan dengan memasang batas police line dengan jarak sekitar 100 meter, sehingga masyarakat yang ingin melihat tidak bisa mendekat.
Pasukan Densus yang didampingi anggota Inafis Polres Sukoharjo melakukan penggeledahan sekitar satu jam untuk menemukan benda-benda yang mencurigakan untuk dijadikan barang bukti.
Polisi setelah melakukan penggeledahan dan keluar dari rumah Hariyanto dengan membawa tiga benda yang dibungkus kantong kertas warna cokelat langsung dimasukan ke dalam mobil meninggalkan lokasi.
Seorang warga setempat yang tidak mau disebut namanya, mengatakan, rumah yang digelah polisi tersebut milik Heriyanto dengan istinya bernama Gesi.
“Hariyanto ini, bukan asli warga sini, tetapi istrinya orang asli sini. Dia tinggal di kampung ini, baru enam bulan ini, dan pekerjaan sehari-hari dulunya pedagang rica-rica menthok,” kata warga itu.
Wakil Kepala Polres Sukoharjo Kompol Andhika, pihaknya tidak mengetahui barang-barang yang dikumpulkan oleh Densus dari hasil penggeledahan di rumah tersebut.
“Kami hanya mendukung dan mengamankan lokasi penggeledahan di rumah itu, semuanya wewenang Densus,” kat Andhika saat diminta keterangan di lokasi kejadian.
Namun, Andhika membenarkan pasukan Densus 88 telah menangkap Hariyanto alias Hasan di Jalan Underpass Makam Haji Kartasura Sukoharjo, Selasa pagi.
“Kegiatan penggeledahan ini, pengembangan dari hasil penangkapan dari yang bersangkutan,” kata Andhika.
Sementara Heriyanti alias Hasan ditangkap oleh Densus 88 diduga ada kaitanya dengan bom bunuh diri Nur Rohman (31) di Mapolres Surakarta, Selasa (5/7).
Heriyanto alias Hasan disebut-sebut terindikasi masih ada kaitannya dengan kelompok yang ditagkap sebelumnya oleh Densus, di Bekasi. jn16-ant
