Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Dies Natalis ke – 53, Untag Komitmen Tingkatkan Etos Kerja

SEMARANG, Jowonews.com – Rektor Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 (Untag) Semarang, Dr Suparno mengatakan, pihaknya akan meningkatkan etos kerja menyambut usianya yang ke-53. Melalui rangkaian Dies Natalis yang digelar mulai Juli hingga akhir November mendatang, Untag berkomitmen menjaga integritas kerja institusi. ”Kami juga menjaga kebersamaan melalui gotong royong,” ujarnya.
Dies Natalis Untag kali ini mengambil tema ”Berbagi Bersama untuk Berubah”, dengan berbagai acara yang digelar di setiap fakultas. ”Masing-masing fakultas wajib menggelar seminar baik tingkat internasional, nasional, hingga tingkat lokal,” imbuhnya.
Dikatakan, pada 23 – 26 Agustus mendatang, seminar juga akan menghadirkan pakar dari sejumlah negara antara lain Belanda, Amerika dan Vietnam. Para pakar tersebut akan berbincang tentang Kota Lama di Untag.
Salah satu seminar yang diadakan mengangkat Perilaku Bangsa menghadirkan Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Provinsi Jawa Tengah Budi Santoso. Menurut Budi, degradasi kebangsaan menunjukkan perang budaya dan ekonomi yang terbuka. Tanpa disadari, perilaku kebangsaan sudah mulai terjajah melalui sisi budaya dan ekonomi, karena tidak ada lagi perang kekuatan antar negara.
Di sisi lain, Budi mengingatkan kebanggaan akan pemuda Indonesia yang mengharumkan nama bangsa di dunia internasional. Menurutnya, sejarah bangsa tidak pernah bisa dilepaskan dari heroisme pemuda.
Bahkan, tonggak reformasi juga semestinya menjadi kebangkitan sejarah semangat pemuda.”Sayangnya reformasi sudah kebablasan, saat ini adalah waktu kita merevitalisasi semangat reformasi mau kemana,” tandasnya dalam acara yang dihadiri ratusan mahasiswa Untag tersebut.
Sedangkan Anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto mengatakan, perlunya negara harus hadir di tengah masyarakat sehingga masyarakat akan mencintai negaranya. Apabila tidak ada kehadiran negara dalam setiap persoalan masyarakat, kecintaan masyarakat terhadap negaranya akan luntur.
Diakui dia banyak hal yang mendegradasi nilai kebangsaan di era yang semakin global. Banyak hal yang saling menarik antar negara, serta mempengaruhi ideologis. ”Pada bidang ekonomi saja kita tidak bisa menutup perdagangan hanya pada beberapa negara, dan sisi kebudayaan juga sulit untuk diproteksi,” imbuhnya. Jn16

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...