Jowonews

Logo Jowonews Brown

Dinas Perikanan Cilacap Data Kerusakan Nelayan

CILACAP, Jowonews.com – Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, masih mendata kerusakan kapal nelayan setempat akibat cuaca buruk yang terjadi dalam dua pekan terakhir.

“Berdasarkan catatan sementara saya, kapal kayu yang tenggelam sekitar 12 unit sedangkan kapal fiber sekitar 15 unit,” kata Kepala Dinas Perikanan Cilacap Sujito di Cilacap, Jumat.

Ia mengatakan kapal-kapal yang tenggelam itu sudah diangkat menggunakan “crane” bantuan dari Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap (PPSC).

Setelah pendataan yang dilakukan bersama Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap, kata dia, pihaknya akan segera mengajukan permohonan bantuan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun pusat.

“Akan kami ajukan bersama kerugian yang dialami pembudi daya ikan maupun petambak udang,” katanya.

Menurut dia, cuaca buruk yang mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah Cilacap berdampak pada sektor perikanan budi daya.

Dalam hal ini, kata dia, banyak ikan dan udang yang hilang karena kolamnya kebanjiran.

“Total kerugian berdasarkan pendataan sementara terhadap kolam dan tambak yang kebanjiran mencapai kisaran Rp2,5 miliar. Kami akan ajukan bantuan benih,” katanya.

Lebih lanjut, Sujito mengimbau nelayan untuk lebih meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan sehingga cuaca buruk masih berpeluang terjadi.

Menurut dia, nelayan wajib memerhatikan prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap kali hendak melaut sehingga dapat terhindar dari dampak cuaca buruk.

Ia mengakui kerusakan yang dialami puluhan kapal yang ditambatkan di Kali Yasa saat terjadi cuaca buruk pada tanggal 7 Oktober juga disebabkan oleh faktor kelengahan nelayan.

“Saat itu habis kegiatan sedekah laut yang dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit. Kebetulan dalangnya bagus sehingga nelayan terlena menonton wayang dan lupa kalau kapalnya ditambatkan di Kali Yasa,” katanya.

Dalam hal ini, kapal-kapal itu terisi air hujan dan tali penambatnya putus sehingga saling bertabrakan hingga akhirnya tenggelam karena arus Kali Yasa sangat deras.

Sementara bagi pembudi daya ikan dan petambak udang, Sujito mengimbau agar mereka meninggikan tanggul kolam untuk mengantisipasi kemungkinan banjir.

Sebelumnya, Ketua HNSI Cilacap Sarjono mengatakan sebanyak 57 kapal motor milik nelayan mengalami kerusakan akibat cuaca buruk terjadi dalam dua pekan terakhir, 14 kapal di antaranya rusak berat dan sisanya rusak ringan.

Ia mengatakan kerusakan kapal paling banyak terjadi pada tanggal 7 Oktober saat banjir melanda kota Cilacap karena tercatat sebanyak 53 kapal motor berukuran di bawah 10 “gross tonnage” (GT) yang rusak, 10 kapal di antaranya tenggelam di Kali Yasa.

Dari 10 kapal yang tenggelam sehingga mengalami kerusakan berat, kata dia, dua di antaranya patah menjadi dua bagian.

“Sementara pada hari Selasa (17/10), sebanyak empat kapal tenggelam, tiga kapal tenggelam di perairan Sentolokawat dan satu kapal tenggelam di Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap.

“Namun untuk jumlah kerugian masih kami data, mungkin hari Senin (23/10) baru bisa diketahui,” katanya. (JWN3/Ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...