SEMARANG,Jowonews.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mengaku kesal melihat penataan kawasan Simpanglima Kota Semarang. Pasalnya, kawasan yang menjadi ikon ibukota Provinsi ini masih terkesan kumuh dan kurang tertata dengan baik.
Kekesalan gubernur itu di ungkapkan saat menerima audiensi Ikatan Arsitek Lansekap Indonesia (IALI) Jawa Tengah di ruang kerjanya, Jumat (18/3).
“Penataan balihonya jorok dan jelek. Sudah berkali-kali saya ngomong tapi enggak ada respon,” katanya.
Saat melantik Wali Kota/Wakil Walikota Semarang, Hendrar Prihadi-Hevearita GR beberapa waktu lalu, dirinya juga sudah berpesan bahwa kawasan Simpanglima yang saat ini masih terkesan kumuh agar ditata.
Sebab menurutnya kinerja Wali Kota dalam menata daerahnya diukur dari penataan Simpanglima.
“Saya sebagai Gubernur, sekarang itu lihat Simpanglima kumuh. Maka ketika saya lantik Hendi, pesan dan ide saya adalah pembangunan Simpanglima. Karena di situ jadi ikon penataan Kota Semarang secara keseluruhan,” katanya.
Penataan reklame yang terkesan tidak rapi perlu ada penataan ulang dan modernisasi, baik tata letak maupun alatnya. Terutama di Jalan Pahlawan dan Jalan Pemuda. Jika penataan bisa dilakukan, tentu Kota Semarang sebagai ibukota Provinsi akan terlihat cantik.
“Pikiran saya malah tidak perlu ada reklame, modern dong, di-Tokyo-kan, di-Singapura-kan, di-Hongkong-kan, atau kalau perlu tidak ada sama sekali. Atau dibikin unik seperti di London,” tegasnya.
(jn01/jn16)
