SEMARANG, Jowonews.com – PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV Jawa Tengah dan DIY hingga saat ini masih menunggu penugasan dari pemerintah pusat terkait distribusi tertutup elpiji bersubsidi.
“Saat ini untuk distribusi tertutup elpiji bersubsidi atau ukuran tabung 3 kg baru diterapkan di Batam, Bangka, dan Belitung,” kata Manager Domestic Gas Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Pierre J Wauran di Semarang, Jumat (17/3).
Dia belum dapat memastikan kapan distribusi tertutup tersebut akan diterapkan di Jawa Tengah dan DIY. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pada tahun ini.
“Dalam hal ini Pertamina hanya sebagai operator dan bukan operator yang memutuskan,” katanya.
Pierre mengatakan nantinya sebelum diterapkan di wilayah lain, pemerintah akan terlebih dahulu mengevaluasi penerapan yang sudah dilakukan di tiga wilayah tersebut.
“Yang pasti kami sebagai operator ingin menerapkan ini secara auditabel dan akuntabel karena distribusi tertutup ini merupakan pertanggungjawaban kepada negara,” katanya.
Sementara itu, terkait dengan konsumsi elpiji 3 kg, dia mengatakan sejauh ini tidak ada kenaikan dibandingkan dengan tahun lalu.
Berdasarkan data dari Pertamina, konsumsi elpiji bersubsidi di Jawa Tengah saat ini mencapai 3.200 matrik ton (MT)/hari. Pihaknya berharap angka konsumsi ini secara bertahap dapat turun seiring dengan tersosialisasinya bright gas 5,5 kg.
“Harapan kami, dengan adanya bright gas konsumen dapat melupakan elpiji bersubsidi. Dalam hal ini mereka sadar bahwa elpiji bersubsidi hanya untuk masyarakat kurang mampu,” katanya.(jn22/ant)
