SEMARANG, Jowonews.com – Dua Pasangan Calon Walikota Semarang Sigit Ibnugroho Sarasprono dan Soemarmo HS, hadir dalam Seminar Kebangsaan Semarang dalam Kerangka Tantangan dan Solusi Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Acara yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Undip itu sedianya dihadiri ketiga paslon. Akan tetapi hingga acara usai, Paslon nomor urut 2Hendrar Prihadi tidak terlihat di tengah seminar.
Berdasarkan penelusuran dan konfirmasi Jowonews di lokasi seminar, Hendi beralasan ada acara di Jakarta, sementara informasi lain mengatakan, Hendi menyambut kedatangan Mendagri Tjahjo Kumolo yang notabene petinggi PDIP.
Ketua BEM Fisip Undip Misbahul Munir saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah menyampaikan undangan kepada ketiga paslon. Hingga saat menjelang pelaksanaan pun pihaknya mengawal konfirmasi undangan tersebut. “Kami mendapat informasi Pak Hendi akan hadir tapi sampai sekarang tidak ada keterangan termasuk siapa yang mewakili,” katanya.
![IMG20151015110356[1]](https://i0.wp.com/jowonews.com/wp-content/uploads/2015/10/IMG201510151103561.jpg?ssl=1)
Dia juga telah memegang surat konfirmasi tersebut, bahwa paslon 2 akan menghadiri seminar yang membahas tentang peluang dan tantangan Kot Semarang menghadapi MEA. Sementara di lokasi seminar lantai 3, tim sukses Hendi tidak terlihat. Hanya Wakil Ketua DPC PDIP Kota Semarang Daniel Toto Indiono terlihat berada di kampus orange tersebut sebelum seminar digelar.
Pada seminar tersebut, Sigit maupun Marmo saling serang dengan visi masing-masing. Salah satunya soal ketenagakerjaan. Pernyataan itu menjawab pertanyaan yang diajukan Medy, siswa SMA YSKI. Medy mengatakan, tenaga kerja profesional lebih suka bekerja di luar negeri karena mereka dihargai lebih tinggi.
Menjawab pertanyaan itu, Marmo mengatakan hal itu terkait dengan rasa kebangsaan yang kurang dimiliki oleh warga tersebut. Akan tetapi Sigit berkilah, hal itu justru menjadi kebanggaan karena warga Indonesia bekerja di luar negeri demi pekerjaan profesional.”Toh mereka tetap membawa devisa kepada negara dan disana bukan untuk posisi ala kadarnya.” (Jn16)
