UNGARAN, Jowonews.com – Kerajinan ekonomi kreatif berupa miniatur bus produksi perajin Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, menembus pasaran di sejumlah daerah, antara lain Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
“Sejak tiga tahun terakhir saya menekuni kerajinan ini, dengan pasaran di beberapa kota, baik di Jawa maupun luar Jawa,” kata perajin miniatur bus di Bawen, Stefanus Martin (24), di Ungaran, Kamis.
Ia menyebutkan permintaan konsumen terbanyak datang dari Jakarta, Tangerang, dan Medan.
Ia menjelaskan tentang awal mulai memproduksi kerajinan tersebut yang berangkat dari keinginan membeli bus untuk usaha ekonominya namun tak memiliki uang yang cukup.
“Kemudian saya mencoba membuat miniatur untuk saya sendiri, tetapi ternyata ada orang yang tertarik membelinya,” ujar Stefanus yang akrab dipanggil Efan itu.
Harga produk kerajinan miniatur bus tersebut, bervariasi antara Rp1,3 juta hingga Rp1,8 juta per unit, sesuai dengan jumlah permintaan dan tingkat kerumitan dalam pembuatannya.
Selama ini, katanya, pemasaran produk kerajinannya memanfaatkan media sosial, seperti Facebook, BlackBerry, dan Instagram. Efan pemilik akun Instagram @stefanus.martin.
Ia mengaku membutuhkan waktu satu bulan untuk menghasilkan dua miniatur bus dengan skala 1:20.
Eksterior dan interior miniatur dibuat detail, menyerupai kendaraan aslinya, seperti menyangkut jumlah kursi, lampu, dan pintu-pintu yang bisa dibuka seperti halnya bus sesungguhnya.
Ia menyebut keuntungan dari usaha ekonomi kreatifnya itu, rata-rata setiap bulan Rp 800.000.
Proses pengerjaan produk tersebut dilakukan sendiri dengan menggunakan peralatan sederhana, antara lain pisau potong, pisau pahat, gergaji ukit, bor, gerinda, dan mesin bubut, sedangkan bahan baku, seperti tripleks, kayu, dan akrilik.
“Saya juga memanfaatkan komponen pemutar kaset bekas sebagai ornamen pelengkap mesin miniatur,” kata Efan. (jn16-ant)
