PURWOKERTO, Jowonews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar insentif guru agama pada taman pendidikan Al Quran, madrasah diniyah dan pondok pesantren yang diberikan pemerintah provinsi harus sampai kepada yang berhak, jangan sampai dipotong.
“Saya pastikan tidak boleh ada satu pun yang dipotong. Semua harus masuk kepada ustaz dan ustazah, karena ini spirit yang akan kita bangun bersama,” katanya saat silaturahim dengan ustaz/ustazah di Pondok Pesantren Al Hidayah, Karangsuci, Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara, Banyumas, yang dirangkai dengan penyerahan insentif kepada 3.419 guru agama di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (9/4/2019).
Menurut dia, bantuan insentif guru agama tersebut berawal dari aspirasi yang disampaikan oleh perwakilan guru agama bahwa mereka ingin mendapat semacam tanda cinta.
Oleh karena itu, katanya, pihaknya pada 2019 mulai menyalurkan insentif untuk guru gama TPQ, madrasah diniyah dan pesantren di bawah Kementerian Agama.
Saat ditemui wartawan usai acara, Ganjar mengakui bahwa besaran insentif yang diberikan kepada guru keagamaan itu tidak seberapa.
“Tapi pesan yang penting adalah agar kita mengajarkan kebaikan-kebaikan, Islam yang damai, Islam yang penuh rahmat, Islam yang untuk semuanya, dan itu memberikan kesejukan-kesejukan. Saya melihat semangat mereka yang kita harapkan nanti bisa menjaga anak-anak kita ketika mengaji, memberikan ajaran-ajaran yang baik, budi pekerti yang baik, cinta pada bangsa dan negara,” katanya.
Menurut dia, hal itu merupakan bagian dari kekuatan anak bangsa karena pemerintah tidak akan mampu melaksanakannya sendiri sehingga dengan adanya guru keagamaan bisa lebih cepat.
Salah seorang guru Madarasah Diniyah Al Ijtihad, Purwokerto Barat, Siti Mukaromah mengaku senang dengan adanya bantuan insentif dari Pemprov Jateng meskipun nilainya tidak seberapa.
“Alhamdulillah ada peningkatan kesejahteraan para guru, dengan adanya dana insentif jadi lebih semangat,” katanya. (JWN3/Ant)
