BOYOLALI, Jowonews.com – Gelang dari bahan logam berwarna perak yang dipakai sebagai identitas calon haji di Embarkasi Surakarta memiliki kualitas tahan api dan anti korosi.
Gelang identitas haji terbuat dari bahan logam dengan ketebalan sekitar 1,5 milimeter dan diproduksi di Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara, demikian menurut salah seorang perajin gelang logam tersebut, Nur Rohim (40) di asrama haji Donohudan Boyolali, Kamis.
Nur Rohim mengaku telah menjadi langganan untuk menyediakan gelang identitas haji Indonesia itu sejak beberapa tahun terakhir.
Ia menjelaskan gelang logam itu diproduksi tahan korosi dengan kandungan nikel (Ni) sekitar 67 persen, tembaga (Cu) 30 persen dan campuran sedikit baik besi maupun sulfur.
Menurut dia, gelang haji hasil produksinya sudah diuji laboratorium tahan api atau tidak meleleh saat dibakar dan juga anti karat.
Gelang tersebut memang berbeda dibanding produksi kerajinan pada umumnya karena pada permukaannya tertera sejumlah identitas yakni nama jamaah yang bersangkutan, kode kloter, nomor paspor dan asal daerah.
“Gelang juga terdapat gambar lambang negara Garuda Pancasila,” katanya.
Nur Rohim yang dibantu lima tenaga kerja mampu melayani identitas ribuan orang calhaj di asrama haji Donohudan Boyolali.
Perajin tinggal menyablon nama dan kloter jamaah dengan menggunakan alat sablon listrik, sedangkan lambang negara dicetak timbul dan tak bisa dihapus.
“Gelang ini, sudah jadi saat di asrama haji Donohudan. Namun gelang tinggal disablon secara manual sesuai nama dan kloter jamaah terkait,” katanya.
Menurut Kepala Sub Bagian Humas PPIH Embarkasi Surakarta, Agus Widakdo, gelang haji diberikan kepada calhaj untuk memudahkan petugas kloter mengetahui identitas anggota jamaahnya antipasi jika mereka berpisah dari kloternya.
“Gelang haji sebagai identitas jamaah seperti chip vital untuk antisipasi jika terjadi musibah atau tersesat dari kelompoknya,” kata Agus.jn16-ant
