WONOGIRI, Jowonews.com – Satpol PP Kabupaten Wonogiri kini gencar melakukan penertiban alat peraga kampanye (APK) Pilgub Jateng 2018 yang melanggar aturan. Tercatat, hingga April 2018, ada 177 APK yang sudah ditertibkan.
Demikian disampaikan Waluyo, Kepala Satpol PP Kabupaten Wonogiri, saat bertemu dengan rombongan Komisi A DPRD Jateng, Jumat (18/5/2018). Pada kesempatan itu, ia juga mengatakan dasar penertiban APK itu yakni Perbup Wonogiri Nomor 9 Tahun 2018.
“Dalam penertiban APK yang melanggar itu, kami selalu berkoordinasi dengan panwas. Hal itu dilakukan sebelum action,” katanya.
Soal SDM yang dimiliki saat ini, jumlahnya mencapai 40 orang. Selama ini tugas trantibumas dibantu Kasi Pemerintahan tiap kecamatan sebanyak 25 orang.
“Dengan jumlah personil itu didukung linmas tiap kecamatan, kami berupaya ikut mengamankan TPS sebanyak 2.033 buah. Untuk diketahui, jumlah DPT (daftar pemilih tetap) sebanyak 854.334 orang dari total populasi sekitar 1,09 juta jiwa,” jelasnya.
Mendengar penjelasan tersebut, Ketua Komisi A DPRD Jateng Masruhan Syamsurie mengaku sangat apresiatif dengan kegiatan penertiban yang secara tegas dilakukan pihak satpol itu. Ia berharap sikap tegas tersebut dapat dilanjutkan sepanjang koordinasi telah dilakukan dengan panwas dan KPU.“Nggak apa-apa, diteruskan saja penertibannya,” kata Politikus PPP itu.
Ia juga meminta satpol tidak hanya fokus pada penertiban APK Pilgub tapi juga persoalan lainnya seperti pengamanan pemudik yang akan datang ke Wonogiri. Menurut dia kegiatan pengamanan itu cukup penting mengingat saat ini sudah memasuki Bulan Ramadan.
“Tolong juga diamankan, selama puasa sampai lebaran keamanannya. Contohnya, jangan ada gerakan sweeping rumah makan selama Ramadan,” sarannya.
Senada, Anggota Komisi A DPRD Jateng Jasiman meminta satpol dapat mengamankan semua kegiatan masyarakat selama Ramadan. Karena, saat Ramadan ini tingkat perputaran uang yang beredar di pasaran sangat tinggi sehingga rawan tindakan kriminal.
“Wonogiri itu merupakan salah satu tujuan mudik di Provinsi Jateng. Sehingga, perputaran uang yang tinggi juga akan terjadi. Hal itu membutuhkan sisi keamanan yang bisa dilakukan satpol,” kata Legislator PKS itu.
Sementara, Anggota Komisi A lainnya, Joko Haryanto, juga meminta satpol tetap fokus pada persoalan penyakit masyarakat seperti peredaran minuman keras (miras) dan tindakan asusila. Ia menilai hal itu masih perlu ditertibkan/ ditindak tegas.
“Satpol perlu mendata lagi, disini ada berapa hotel kelas melati dan tempat hiburan. Tempat-tempat seperti itu perlu dipantau terus,” kata Anggota Frakai Partai Demokrat itu. (ADV/JWN3)
