Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Gerakan Sahabat Andi dan Bukti Kerelawanan Pelajar

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Ribuan pelajar di Kabupaten Temanggung yang bergabung dalam Temanggung Students Care Community (TSCC) sejak pertengahan bulan September lalu melakukan penggalangan dana untuk membantu siswa dari MAN Parakan Temanggung yang mengalami kecelakaan. Penggalangan dana yang dilakukan terhitung sejak tanggal 14 September – 8 Oktober 2017 terkumpul dana sebesar Rp. 28.216.500.

Penggalangan dana dilakukan dalam bentuk uang tunai dan transfer melalui bank. Uang tunai berasal dari donasi uang saku pelajar dan beberapa masyarakat diperoleh dana sebesar Rp. 22.381.500,- sedangkan sisanya dilakukan melalui transfer e-banking (Rp. 5.835.000,-). Hasil aksi penggalangan dana telah diserahkan kepada keluarga Andi pada Rabu (11/10/2017).

Sebelumnya, kecelakaan yang dialami oleh Andi menyebabkan dia terpaksa berhenti sekolah. Kondisinya sangat parah. Pembuluh darah pecah dan ditemukan adanya tumor hidung membuat Andi tidak dapat beraktivitas seperti biasanya. Darah tidak bisa berhenti mengalir dari hidungnya, tidak ada makanan yang mampu masuk ke dalam perutnya.

Dia terpaksa dirawat di rumahya yang sederhana karena terkendala masalah ekonomi. Keluarga Andi memang terdaftar dalam BPJS kesehatan, akan tetapi biaya hidup selama mendampingi perawatan Andi tidak sanggup untuk dipenuhi kedua orang tuanya. Ibunya hanya seorang Ibu rumah tangga biasa yang tidak berpenghasilan, sedangkan ayahnya terkena PHK dari pabrik tempat bekerja.

Rujukan dari RSUP Sarjito ke salah satu rumah sakit di Jakarta pun terpaksa di urungkan. 13 juta adalah angka yang sangat fantastis bagi keluarga Andi, belum lagi biaya hidup di Jakarta tentu tidak sedikit.

Kabar tentang keadaan Andi ini menyentuh hati pelajar yang tergabung dalam TSCC. Setelah dilakukan survey dan ijin dari keluarga Andi untuk melakukan penggalangan donasi, Gerakan Sahabat Andi pun dimulai. Gerakan ini tidak hanya disrespon oleh pelajar saja, masyarakat di luar Temanggung juga turut melakukan donasi.

Setelah donasi terkumpul, kondisi Andi ternyata tidak memungkinkan untuk langsung dirujuk ke Jakarta. Atas inisiatif dari guru Andi dilakukan pengobatan alternatif terlebih dahulu, sampai kondisi Andi siap dibawa ke Jakarta. Pendarahan di hidung yang awalnya tidak pernah berhenti, setelah melalui pengobatan trsebut dapat dihentikan.

Meskipun demikian, dia harus dua kali masuk ke RSUD karena sangat drop. Kali kedua Andi masuk ke RSUD diakibatkan kejang dan pendarahan yang terjadi di hidung. Segala daya dan upaya manusia telah dilakukan akan tetapi tidak ada satupun manusia yang dapat mengelak dari takdir dan ketentuan Tuhan. Minggu (22/10/2017) sore tersiar kabar bahwa Andi meninggal dunia.

“Terimakasih banyak atas bantuannya, jika tidak ada teman-teman dari TSCC ini kami tidak tahu bagaimana kami membiayai pengobatan Andi selama ini,”ujar Ibu Andi dengan berkaca-kaca.

Ananda Ramadhan (SMA 1 Temanggung) selaku koordinator TSCC menyampaikan bahwa gerakan sahabat Andi dilakukan atas nama kesetiakawanan. Meskipun pada awalnya anggota TSCC tidak mengenal Andi, tetapi ada kesamaan antara anggota TSCC dengan Andi, yaitu sesama pelajar. Sejak awal TSCC terbentuk sudah disepakati TSCC merupakan komunitas yang peduli terhadap sesama tanpa memandang ras, suku, bangsa, dan agama. (JWN3)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...