Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Gubernur Ajak Masyarakat Jaga Perilaku Bersosial Media

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak masyarakat menjaga perilaku dalam bersosial media guna menghindari permusuhan yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa.

“Mulai pagi ini jaga perilaku kita, jaga omongan kita terutama dalam bersosial media, ‘hoax’ sudah meresahkan, ayo berani jujur, jangan pakai anonim, tabayun dan demi Indonesia, hentikan penyebaran berita bohong,” katanya di Semarang, Minggu.

Hal tersebut disampaikan Ganjar usai menghadiri deklarasi Masyarakat Antiberita “Hoax” yang berlangsung pada acara “car free day” di Jalan Pahlawan Kota Semarang.

Lebih lanjut Ganjar menyebutkan bahwa Indonesia menduduki peringkat terbawah dalam kemampuan literasi.

“Tapi di tingkat kecerewetan, kita nomor lima di dunia. Jadi kita itu jago cerewet tanpa literasi,” ujarnya.

Menurut Ganjar, kondisi tersebut menyebabkan masyarakat Indonesia mudah menyebarnya berita sumir, berita bohong, bahkan cenderung fitnah.

Mayoritas masyarakat yang pada dasarnya sudah malas membaca, kata Ganjar, menjadi mudah diprovokasi atau dipengaruhi kabar-kabar yang tidak benar.

“Hentikanlah penyebaran berita permusuhan, adu domba, fabrifikasi cerita, kebohongan yang disebarkan lewat sosial media, dan lini-lini ‘online’ berbasis ponsel. Demi masa depan kita, masa depan anak-anakmu, demi Indonesia. Agar kita bisa beribadah dengan tenang, memuja dan memuji Tuhan, atas nikmatnya pada negeri yang damai ini,” katanya.

Sebelumnya, Koordinator Gerakan Antiberita “Hoax” Semarang Farid Zamroni membacakan naskah deklarasi didepan ratusan anggota gerakan dan simpatisan yang hadir pada acara tersebut.

“Menyatakan berdirinya Komunitas serta Gerakan Antiberita ‘Hoax’ Semarang. Semoga Allah Yang Maha Kuasa masih melimpahkan cahayanya dari langit, untuk menerangi hati nurani sebagian besar anak bangsa Indonesia untuk tidak terjebak kabar bohong, untuk menolak segala jenis ‘hoax’, untuk menghindari segala ujaran kebencian, untuk meninggalkan semua majelis permusuhan karena kita satu bangsa, satu langit menaungi, satu ibu pertiwi menyayangi,” kata Farid saat deklarasi.

Ia menjelaskan bahwa deklarasi yang digelar serentak di Semarang, Jakarta, Surabaya, Bandung, Wonosobo, Solo, dan Yogyakarta ini dilatarbelakangi merebaknya berita “hoax” yang bertebaran di dunia maya terutama media sosial menjadi kegelisahan banyak pihak.

Dari hal itu, kata dia, kemudian muncul kelompok-kelompok diskusi hingga lahirlah kegiatan yang dilakukan serentak berupa Deklarasi Antiberita “Hoax”.

“Selama ini gerakannya masih sporadis, kemudian kita menyatukan pikiran untuk membuat langkah nyata apa yang kira-kira bisa memberi perubahan dan edukasi, lalu kita sepakat untuk deklarasi di sejumlah kota besar yang bertajuk ‘Masyarakat Antifitnah’,” katanya. (jn03/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...