Jowonews

Gudeg Mbok Benik Temanggung, Cita Rasa Tradisional yang Menembus Mancanegara

Menjaga cita rasa gudeg klasik dengan sentuhan modern, Surya Darmawan membawa Gudeg Mbok Benik ke panggung internasional.

TEMANGGUNG – Dalam dunia kuliner, beberapa hidangan mampu melampaui batasan geografis dan waktu, dan salah satunya adalah gudeg dari Kabupaten Temanggung, yang diprakarsai oleh Surya Darmawan, cucu dari Mbok Benik. Surya melanjutkan warisan ibunya, Tutik, yang telah berjualan gudeg sejak tahun 1958, membuatnya kini menjadi bagian dari generasi ketiga yang mengelola bisnis ini.

Menghadirkan Rasa yang Otentik

Surya mengungkapkan bahwa resep gudeg yang disajikan adalah hasil turunan dari resep simbahnya. “Rasa gudeg ini adalah kombinasi gudeg beberapa daerah. Tidak terlalu manis dan tidak terlalu asin,” ujarnya, dikutip dari Radar Magelang (10/3). Dia menekankan bahwa cita rasa gurih menjadi fokus utama dalam hidangannya, menyesuaikan dengan selera masyarakat setempat.

Gudeg Mbok Benik Temanggung

Meski tetap setia pada resep tradisional, Surya berusaha untuk menghadirkan inovasi. Penjualannya tidak hanya terbatas di Temanggung, melainkan juga menjangkau pelanggan di luar kota, bahkan hingga ke Afrika. Terdapat pelanggan asal Pakistan yang memesan gudeg secara spesifik, meminta hidangan tersebut dikemas per porsi untuk kemudahan saat menyantap.

Proses Memasak yang Memerlukan Waktu

Proses pembuatan gudeg di Gudeg Mbok Benik bukanlah hal yang instan. Surya percaya bahwa memasak gudeg membutuhkan waktu yang cukup lama—bisa mencapai dua hingga tiga kali pemasakan. Hal ini bertujuan agar bumbu bisa meresap sempurna, sekaligus menjadi pengawet alami. “Itu resep utamanya. Bumbu mungkin bisa dicontoh, tapi proses pengolahan kami yang berbeda,” jelasnya.

Dalam menjaga kualitas, Surya juga menerapkan teknik vakum untuk menyimpan gudeg, sehingga pelanggan bisa menikmatinya dalam waktu yang lebih lama. Dalam riset yang dilakukan, gudeg tersebut dapat bertahan hingga tiga bulan jika disimpan di freezer, tanpa mengubah rasa aslinya.

Foto Dok. Andry Prayitno

Keterhubungan dengan Pelanggan

Bagi Mas dan Mbak Yu yang ingin mencicipi Gudeg Mbok Benik secara langsung, disarankan untuk datang pada pagi hari, antara pukul 06.00 hingga 08.00, karena biasanya hidangan ini cepat ludes. Namun, Surya juga telah memperluas jangkauan penjualannya secara online, menyediakan sekitar 100 porsi untuk hari biasa dan 150 porsi untuk hari libur.

BACA JUGA  Asal-usul Lemper dan Makna Filosofinya

Variasi harga gudeg yang ditawarkan pun cukup beragam, mulai dari Rp 8 ribu hingga Rp 28 ribu, tergantung pada pilihan menu. Dengan harga yang terjangkau, pelanggan bisa menikmati hidangan lengkap dengan nasi, sambel goreng tahu, sambel goreng krecek, dan santan.

Menghargai Tradisi, Merangkul Masa Depan

Surya juga mencatat bahwa bisnis kuliner ini bukan hanya tentang makanan, melainkan juga tentang hubungan dengan pelanggan. Banyak pelanggan setia, terutama dari generasi yang lebih tua, yang merasa terikat dengan cita rasa gudeg ini. Ketika pindah lokasi, beberapa pelanggan sempat kehilangan jejak, namun setelah menemukan tempat baru, mereka kembali dengan penuh semangat.

Dengan dedikasi dan inovasi yang dijalankan, Gudeg Mbok Benik tak hanya sekadar hidangan; ia telah menjadi simbol tradisi yang terus hidup, menghubungkan generasi lama dengan generasi baru, sekaligus memperkenalkan cita rasa Temanggung ke dunia.

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait