Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Gunakan SKD Palsu, 2 Calon Siswa SMA di Jateng Didiskualifikasi

SEMARANG, Jowonews.com –  Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan sepanjang  proses pendaftaran PPDB Online 2019, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah telah mencoret 446 pengguna Surat Keterangan Domisili (SKD) Palsu. Dua di antaranya bahkan didiskualifikasi dari daftar siswa yang diterima.

“Tapi ada dua yang mesti kami diskualifikasi karena telah menggunakan SKD palsu. Jadi total pengguna SKD PPDB ini sebanyak 446,” katanya, Rabu (10/6/2019).

Dikatakannya, SKD dari dua siswa tersebut diketahui palsu di ambang waktu pengumuman. Salah satunya siswa dari Kendal. Terbongkarnya, kejadian ini, berkat pengakuan salah satu yang dipaksa membuat kesaksian palsu oleh oknum orangtua.

“Sebelum menyertakan SKD saat pendaftaran, orangtua ini telah mengondisikan warga setempat agar memberi kesaksian bahwa si A benar-benar tinggal di daerah yang dimaksud dalam SKD,” katanya.

Namun, pada Selasa (8/7) siang salah satu warga memberi keterangan pada panitia PPDB sekolah bahwa keterangan yang dia berikan terkait SKD si A adalah palsu. “Dia (si A) kami coret, dinyatakan tidak diterima,” katanya.

Meski didiskualifikasi, nama kedua siswa tersebut bakal tetap tercantum dalam daftar siswa yang diterima. Karena pada mulanya mereka memang diterima, namun di last minute akhirnya kebohongan itu terbongkar. Pihak sekolah pun, kata Ganjar telah memanggil yang bersangkutan dan mengakui perbuatannya.

“Meski namanya bakal ada, tapi kami sudah mem-blacklist namanya. Orangtuanya pun telah kami panggil dan telah membuat surat pernyataan,” katanya.

Hasil akhir Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online SMAN di Jawa Tengah diumumkan, Selasa (9/7) pukul 00.00.  Total pendaftar 123.645 dari daya tampung 115.908. Namun yang terisi sebani 111.215 dan menyisakan kursi kosong sebanyak 4.693.

“Kursi kosong ya sudah kita biarkan. Karen memang tidak ada pendaftar. Kebanyakan, sekolah yang kursinya kosong itu berada di daerah pinggiran, semuanya di daerah kabupaten tidak ada yang di kota,” tandasnya. (jwn5)

BACA JUGA  PPDB 2020, Pemkot Surakarta Inginkan Pemerataan SMA/SMK

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...