BANTUL, Jowonews.com – Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan pasokan elpiji bersubsidi tiga kilogram untuk daerah ini ditambah delapan persen menghadapi libur akhir 2015.
“Penambahan pasokan elpiji sudah diberikan sejak awal Desember, ditambah delapan persen dari pasokan normal sekitar 22 ribu sampai 23 ribu tabung per harinya,” kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul Sulistyanto di Bantul, Jumat.
Menurut dia, penambahan pasokan elpiji tiga kilogram ini sangat diperlukan untuk antisipasi peningkatan permintaan bahan bakar bersubsidi itu di pasaran selama Desember, mengingat pada bulan tersebut terdapat libur Natal da Tahun Baru.
“Setiap akhir tahun pasti naik kebutuhannya (elpiji), berdasarkan pengalaman liburan Natal dan malam tahun baru biasanya konsumsi elpiji tiga kilogram bertambah dari hari biasa,” katanya.
Ia mengatakan, karena pasokan elpiji ditambah, pihaknya menjamin tidak akan ada kelangkaan gas ‘melon’ di Bantul selama Desember, sehingga harapannya harga elpiji tiga kilogram tidak mengalami lonjakan terutama di tingkat pengecer.
Sulistyanto mengatakan, berdasar pengalaman tahun sebelumnya, setiap musim liburan akhir tahun, terjadi kenaikan permintaan sekitar 10 persen, namun karena akhir tahun ini bersamaan dengan libur sekolah, kemungkinan kenaikannya lebih dari itu.
“Ini kebetulan liburannnya bersamaan dengan libur sekolah, apalagi besok juga ada libur panjang akhir pekan,” kata Sulistyanto.
Sementera itu, Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop Bantul, Sahadi Suparjo mengatakan, akan mengusulkan tambahan kuota elpiji tiga kilogram sebesar 13 persen dari kuota harian tahun ini untuk dapat direalisasikan pada 2016.
Menurut dia, usulan tambahan kuota elpiji ukuran tiga kilogram sebesar 13 persen itu dihitung dari total kuota harian elpiji yang diberikan Pertamina untuk Bantul pada 2015 yang rata-rata sekitar 23 ribu sampai 25 ribu tabung per hari.
“Mestinya usulan tambahan kuota akan dipertimbangkan dulu, Pertamina melihat logis atau tidak usulan tersebut, namun pengalaman-pengalaman tahun sebelumnya usulan disetujui meski tidak seratus persen,” katanya. (Jn16/ant)
