Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Hamid-Wawan Jadikan Program Penanggulangan Kekeringan Sebagai Prioritas

Cabup Hamid Noor Yasin saat meninjau daerah kekeringan.

WONOGIRI, Jowonews.com – Calon Bupati dan Wakil Bupati Hamid Noor Yasin-Wawan Setya Nugraha berkomitmen untuk menyelesaikan program prioritas jika terpilih menjadi Cabup-Cawabup Wonogiri periode 2016-2021. Salah satu yang akan menjadi prioritas Hamid-Wawan adalah penyelesaian bencana kekeringan yang sering terjadi tiap tahun.

Menurut Cabup nomor urut I ini, faktor geologis dan geografis Wonogiri menjadikan bencana kekeringan sulit diatasi.

Saat ini, Pemerintah Daerah (Pemda) setempat telah memiliki tujuh waduk yang diharapkan bisa mengatasi kekeringan yaitu Waduk Nawangan (Giriwoyo), Songputri (Eromoko), Plumbon (Eromoko), Parangjoho (Eromoko), Kedung Uling (Eromoko), Krisak (Selogiri), dan Ngancar (Batuwarno). Namun, waduk-waduk tersebut semuanya juga mengalami penyusutan debit air saat masuk musim kemarau.

“Perlu solusi yang lebih kuat dalam mengatasi bencana kekeringan. Dan ini menjadi komitmen kami Hamid-Wawan jika dipercaya menjadi kepala daerah dalam lima tahun kedepan. Program Penanggulan Kekeringan menjadi salah satu program unggulan kami,” ujar Hamid di Wonogiri, Rabu (25/11/2015).

Lebih lanjut, mantan anggota DPR-RI dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyampaikan bahwa pihaknya sudah membuat beberapa pendekatan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Menurut Hamid, Ada tiga pendekatan yang akan dipakai, pertama, dengan melanjutkan rencana pemanfaatan sungai bawah tanah yang pernah digagas oleh Pemda Wonogiri.

“Pernah ada rencana dari Dinas Pengairan, Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM) Wonogiri untuk mengangkat sumber air dari sungai bawah tanah di Banyutowo Desa Gudangharjo yang memiliki debit 800 liter/detik, sehingga kami akan menggandeng Perguruan Tinggi untuk menindaklanjuti potensi ini, selain itu, potensi lain yang juga perlu ditindaklanjuti adalah luweng Suro Galih dan Wates, Desa Bayemharjo, Kecamatan Giritontro,” jelas Caup yang diusung PKS, Gerindra, PAN dan Demokrat ini.

BACA JUGA  Pengamat: 64,5 Persen Pemilih Pilkada Individualis

Sementara, langkah kedua adalah dengan membuat sumur-sumur bor di wilayah-wilayah yang punya potensi sumber air bawah tanah.

“Kami menargetkan dalam 5 tahun kedepan dapat membuat 25 sumur bor. Tentu hal ini akan didahului dengan studi potensi sumber air bawah tanah terlebih dahulu. Ketiga, revitalisasi terhadap waduk dan embung,” tandasnya.

Revitalisasi itu dilakukan, imbuh Hamid, dengan melakukan perbaikan terhadap bangunan waduk dan embung serta melakukan penghijauan di wilayah sekitar waduk dan embung agar di musim hujan, air bisa ditahan lebih lama. Untuk hal ini tentu butuh dukungan dari warga sekitar waduk dan embung.

Sebagaimana diketahui, Wonogiri merupakan daerah yang langganan mengalami bencana kekeringan. Menueur BPBD Kabupaten Wonogiri ada 8 kecamatan yang secara rutin mengalami kekeringan yaitu Pracimantoro, Giritontro, Paranggupito, Eromoko, Giriwoyo, Nguntoronadi, Selogiri dan Manyaran yang meliputi 38 desa.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, warga yang tinggal di 38 desa tersebut harus membeli air dengan harga antara Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu per tangki. (JN03)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...