Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Harga Beras di Purwokerto Masih Tinggi

Beras Miskin. (Foto : VIVA)

Purwokerto, Jowonews.com – Harga beras di pasar tradisional Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, masih bertahan tinggi dan cenderung melonjak meskipun sebagian besar wilayah Jateng bagian selatan telah memasuki masa panen.

Dari pantauan di Pasar Wage dan Pasar Manis, Purwokerto, Sabtu, harga beras IR64 kualitas medium mencapai Rp9.000 per kilogram sedangkan IR64 kualitas premium sebesar Rp10.000 per kilogram.

Salah seorang pedagang beras di Pasar Wage, Warti mengatakan bahwa harga beras IR64 kualitas medium saat ini mencapai Rp9.000 per kilogram atau naik Rp200 dari dua pekan sebelumnya yang sebesar Rp8.800 per kilogram.

“Mungkin hasil panennya tidak terlalu banyak dan kurang baik sehingga petani lebih memilih menyimpan sebagian gabahnya untuk konsumsi sendiri, apalagi musim tanam masih lama karena belum ada hujan. Dengan demikian, harga beras di pasaran masih bertahan tinggi dan cenderung naik,” katanya.

Sementara itu, salah seorang pedagang beras di Pasar Manis, Agus mengaku hanya menjual beras kualitas premium karena sulit memperoleh beras kualitas medium.

Dalam hal ini, dia hanya menjual beras pandan wangi dengan harga Rp12.000 per kilogram dan IR64 kualitas premium kemasan 5 kilogram maupun curah dengan harga Rp10.000 per kilogram. “Kalau yang biasa enggak ada, sulit mendapatkannya. Adanya cuma pandan wangi dan IR64 premium tapi ini bisa langsung dipakai karena sudah bersih (tidak ada sisa gabahnya, red.),” katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Humas Bulog Subdivisi Regional Banyumas M. Priyono mengatakan bahwa Bulog berusaha menjaga agar harga beras di tingkat petani tidak terlalu rendah dan di tingkat konsumen tidak terlalu tinggi.

Menurut dia, hal itu disebabkan Bulog saat sekarang terus berupaya meningkatkan penyerapan beras kualitas premium dari petani.

“Hingga hari Jumat (18/9), beras yang masuk ke gudang-gudang Bulog Banyumas mencapai 51.000 ton dari prognosa tahun 2015 yang sebesar 80.000 ton. Volume beras yang masuk rata-rata 300 ton per hari karena saat ini kami menyerap yang premium, kalau yang biasa sudah enggak ada,” katanya.

BACA JUGA  Seleksi Olimpiade Nasional MIPA di UMP Diikuti 392 Mahasiswa

Menurut dia, pasokan beras yang tersedia di gudang-gudang Bulog Banyumas diperkirakan mencukupi kebutuhan di wilayah eks Keresidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara hingga bulan Maret 2016.

Ia mengakui bahwa harga beras di tingkat pengecer atau pasaran masih tinggi karena kemungkinan beras yang dijual pedagang merupakan stok lama karena saat Bulog mulai membeli beras kualitas premium, penggilingan banyak yang menjual berasnya ke badan usaha milik negara (BUMN) itu.

“Sebelumnya kami membeli beras kualitas premium dengan harga RP9.000 per kilogram sehingga penggilingan-penggilingan jualnya ke Bulog. Bulog selanjutnya menurunkan harga pembelian menjadi Rp8.750 per kilogram agar harga di tingkat konsumen tidak terlalu tinggi dan di tingkat petani tidak terlalu rendah,” pungkasnya. (JN03)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...