Jowonews

Logo Jowonews Brown

Hari Polwan 1 September : AKBP Hastry, Satu-satunya Polwan di Eksekusi Nusakambangan

SEMARANG, Jowonews.com – Beberapa kali pelaksanaan eksekusi mati di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan Cilacap, Jawa Tengah, menjadi pengalaman luar biasa bagi AKBP Sumy Hastry Purwanti.

Kepala Subbidang Kedokteran Polisi Polda Jawa Tengah tersebut menjadi satu-satunya polisi wanita yang bertugas selama beberapa kali digelar eksekusi mati di pulau penjara itu.

“Eksekusi mati 2008, 2011, 2013, 2015, dan yang terakhir Juli 2016 kemarin,” kata wanita kelahiran 23 Agustus 1970 tersebut.

Ia menceritakan tugas pertamanya dilakukan pada eksekusi mati 2008, saat itu dua terpidana kasus tindak pidana terorisme Imam Samudra dan Amrozi.

Hingga lima kali pelaksanaan eksekusi mati tersebut, Sumy menjadi satu-satunya polisi wanita yang terjun langsung dan memperoleh tugas yang penting.

Sebagai ahli forensik, ibu dua anak tersebut terlibat langsung dengan rangkaian pelaksanaan eksekusi.

Ia menjelaskan dirinya bertugas untuk memeriksa kesehatan terpidana mati yang akan dieksekusi.

Tugas penting lainnya, ia bertugas untuk menentukan titik bidik yang menjadi sasaran juru tembak.

“Sebagai dokter, kami yang paling tahu titik mematikan yang harus dibidik,” katanya.

Bahkan, tugasnya belum selesai setelah terpidana mati dinyatakan meninggal dunia usai ditembak.

Sumy menjelaskan dirinya masih harus membawa jenazah terpidana mati ke pemulasaran untuk dipersiapkan sebelum dikuburkan.

“Ada keluarga yang minta agar dimandikan. Kalau WNA yang akan dipulangkan ke negara asalnya juga ada perlakukan tersendiri,” katanya.

Lebih dari sepuluh tahun berkecimpung di dunia forensik kepolisian memberi Sumy Hastry banyak pengalaman menangani berbagai kasus.

Doktor Ilmu Forensik tersebut membukukan pengalaman-pengalamannya itu dalam tiga buku yang telah dihasilkannya.

Ketiga buku karya Sumy masing-masing “Dari Bom Bali Hingga Tragedi Sukhoi: Keberhasilan DVI Indonesia Dalam Mengungkap Berbagai Kasus”, “Ilmu Kedokteran Forensik Untuk Kepentingan Penyidikan” serta “Mengenal DNA Populasi Batak, Jawa, Dayak, Toraja, dan Trunyan”.

BACA JUGA  Peran Polisi Wanita Sudah Setara Laki-laki

Saat ini, dosen Ilmu Kedokteran Forensi di sejumlah perguruan tinggi tersebut siap meluncurkan buku keempat yang berjudul “Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Dari Segi Ilmu Kedokteran Forensik”. Jn16-ant

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...