SEMARANG, Jowonews.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendi memastikan segera melakukan evaluasi menyusul insiden Bus Rapit Transit (BRT) Trans Semarang yang menabrak pangkalan ojek.
“Kami akan lakukan evaluasi di jajaran Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang. Inspektorat Kota Semarang kami libatkan juga untuk melakukan evaluasi dan audit,” katanya di Semarang, Senin.
Apabila ada indikasi kelalaian dari pengemudi Trans Semarang atas insiden yang mengakibatkan setidaknya 23 penumpang luka-luka, lanjut dia, maka jelas akan diberikan sanksi tegas.
Namun, kata dia, apabila ternyata penyebabnya karena persoalan teknis, seperti perawatan armada yang tidak baik pasti harus ada yang bertanggung jawab, yakni BLU Trans Semarang sebagai pengelola.
“Yang jelas, kami sudah minta supaya diadakan pelatihan kepada para ‘driver’ Trans Semarang agar bisa menjadi pengemudi andal dan profesional dalam melayani penumpang secara baik,” tegasnya.
Artinya, kata Hendi, tidak cukup hanya sopir yang andal mengemudikan kendaraan, melainkan juga harus mengerti dan memahami aspek-aspek pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
Sebuah BRT Trans Semarang menabrak pangkalan ojek yang berada di Jalan Sultan Agung, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (17/7) lalu, hingga mengakibatkan para penumpangnya mengalami luka-luka.
Menurut keterangan saksi mata, bus bernomor polisi H 1738 FG melaju kencang dari arah selatan dan bermaksud berhenti di halte yang terletak tak jauh dari pangkalan ojek tersebut.
Namun, laju bus tiba-tiba tak terkendali dan sempat menabrak sebuah mobil yang berada di depannya sebelum menabrak empat sepeda motor milik pengojek yang berada di pangkalan ojek.
Bus nahas akhirnya terguling setelah menabrak pangkalan ojek mengakibatkan para penumpangnya mengalami luka-luka, sementara sang sopir ditemukan pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit. (jn03/ant)
