Jowonews

Logo Jowonews Brown

Hindari Order Fiktif, Ojek Daring Diminta Perketat Verifikasi

JAKARTA, Jowonews.com — Media sosial tanah air sedang diramaikan oleh peristiwa oerder fiktif makanan lewat Go-Send, salah satu layanan milik Go-Jek. Setidaknya sudah ada dua korban, Julianto dan Dafi yang menjadi sasaran puluhan kali order fiktif tersebut.

Pakar keamanan siber Pratama Persadha menjelaskan bahwa titik masalah ada pada verifikasi yang kurang ketat. Menurutnya siapapun dengan email dan nomor telepon bisa melakukan pembuatan akun baru bahkan mengatasnamakan orang lain.

”Kasus order fiktif ini mungkin puncak dari sistem yang kurang ketat. Pertama terkait pendaftaran yang seharusnya benar-benar sesuai indentitas KTP, termasuk integrasinya. Kedua terkait respons akan laporan order fiktif yang sangat lambat. Seharusnya dengan banyaknya laporan, pihak Go-Jek bisa melakukan langkah blokir maupun antisipasi selanjutnya,” terang chairman lembaga riset keamanan siber CISSReC (Communication and Information System Security Research Center) ini dalam keterangannya, Minggu (9/7).

Verifikasi dengan identitas KTP menurut Pratama harus juga diikuti integrasi dengan sistem e-KTP. Paling tidak ini membuat satu identitas nomor KTP hanya bisa membuat satu akun. Ini penting untuk semua layanan transposrtasi online, selain mencegah order fiktif juga sebagai langkah preventif para begal kendaraan bermotor melakukan order untuk menyasar driver ojek online sebagai korban.

“Go-Jek dan semua layanan transportasi online harus memperketat verifikasi pendaftaran. Namun disini pemerintah juga punya penting, karena pendaftaran itu dengan nomor selular. Artinya untuk menekan tindak kejahatan, pemerintah juga harus tegas memperketat pendistribusian nomor telepon. Jangan sampai satu orang dengan mudah punyak 10 sampai 20 nomor telepon,” terang mantan pejabat Lembaga Sandi Negara ini. (jwn5)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...