SEMARANG, Jowonews.com – Direktur International Halal Research and Training (INHART) International Islamic University Malaysia (IIUM) Prof Irwandi Jaswir mengatakan, Indonesia saat ini berada di peringkat 10 bersama Qatar dalam penerapan halal bidang makanan dan ekonomi Islam. Sedangkan Malaysia menduduki peringkat 1 sebagai Pusat Dunia Halal dalam bidang makanan dan ekonomi Islam.
‘’INHART sudah mendapat kepercayaan penuh dari pemerintah Malaysia dalamsoal riset, training, dan akademik. Sekarang ini, Indonesia sebagai negara yang mayoritas warganya beragama Islam, tampaknya baru tumbuh kesadaran (awareness) akan pentingnya mengonsumsi produk halal, baik makanan, minuman, kosmetika, dan obat-obatan. Mereka ini, dari kelompok menengah ke atas,’’ kata Irwandi dalam seminar internasional dengan thema The Role of Islamic Higher Education on Development of Halal System and Sharia Tourism in Indonesia yang diselenggarakan Pasca Sarjana UIN Walisongo Semarang, belum lama ini.
Direktur Pasca Sarjana UIN Walisongo Semarang Prof Dr Ahmad Rofiq MA menjelaskankegiatan tersebut dalam rangka Dies Natalis Ke-46 UIN Walisongo. Selain Direktur International Halal Research and Training (INHART) International Islamic University Malaysia (IIUM) Prof Irwandi Jaswir, sebagai pembicara kunci Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Halal, Rianto Sofyan, yang juga pemilik Sofyan Corporation.
Rianto Sofyan juga dikenal dengan hotel syariahnya, Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Kementerian Agama, Prof Dr Achmad Gunaryo MSoc. Sc, Direktur LPPOM MUI Pusat yang juga President Wordl Halal Food Council Dr Lukmanul Hakim MSi dan Ketua Komite World Halal Food Council Dr Asrorun Ni’am.
Rianto Sofyan menyampaikan penghargaan kepada Direktur Pasca Sarjana UIN Walisongo Prof Dr H Ahmad Rofiq MA yang berinisiatif mengadakan seminar internasional tersebut. ‘’UIN Walisongo merupakan yang pertama di lingkungan PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) mengundang saya,’’ kata Sofyan.
Ungkapan yang sama juga disampaikan Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Kementerian Agama, Prof. Dr. Achmad Gunaryo, M.Soc. Sc.
Direktur LPPOM MUI Pusat yang juga President Wordl Halal Food Council Dr. Lukmanul Hakim MSi menegaskan, bahwa sejak awal lahirnya LPPOM MUI, keterlibatan dan peran akademisi atau scientis adalah suatu keniscayaan.
Karena mereka yang mengetahui detail tentang zat kimia dan zat-zat dalam berbagai macam produk, apalagi yang banyak mengandung titik kritis. Apalagi jika sudah harus melibatkan audit laboratorium. ‘’Di sinilah diperlukan sinergi dan kerjasama antara Perguruan Tinggi (Islam) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan LPPOM MUI. (Jn01/jn03)