Jowonews

Logo Jowonews Brown

Indonesia Punya Peluang Besar di Industri Pertahanan

JAKARTA, Jowonews.com – Indonesia dinilai sudah mampu menjelma menjadi salah satu negara produsen teknologi keamanan dan pertahanan canggih dunia saat ini. Hal ini terlihat dalam ajang pameran teknologi keamanan dan pertahanan Indo Defence yang berlangsung di JIExpo Kemayoran 2-5 November 2016. Pameran dibuka hari ini, Rabu (2/11/2016) oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Sebagai tuan rumah Indonesia menghadirkan produsen andalan di industri pertahanan. Seperti PT PAL yang sudah terkenal sebagai pembuat kapal perang jempolan, bahkan sudah dipakai oleh negara tetangga seperti Filipina. Lalu ada PT Pindad yang terkenal dengan senapan serbunya, seperti SS-1 dan SS-2. Dibidang keamanan komunikasi, Indonesia memiliki PT Indogardika Cipta Kreasi (ICK) yang sudah dikenal sebagai pembuat alat antisadap dan pengamanan data.
 
Saat ditemui di lokasi Indo Defence, Presiden Direktur ICK Agung Setia bakti menjelaskan bahwa masa depan industri keamanan cyber di tanah air masih sangat cerah. Ia berharap agar pemerintah bisa mendorong dan menelurkan kebijakan yang mendukung produsen teknologi keamanan dan pertahanan karya anak bangsa dapat lebih berkembang.
 
“ICK sendiri melihat peluang di sektor industri pertahanan cyber masih sangat besar. Salah satunya karena kesadaran masyarakat terhadap keamanan komunikasi masih kurang, jadi peluang pasar kedepan masih sangat terbuka. Kami sendiri selain memproduksi teknologi antisadap juga melakukan edukasi pentingnya keamanan cyber,” jelas pria asal Semarang ini.
 
Mengutip pernyataan Edward Snowden di ajang CeBIT Jerman 2015 lalu, Agung mengungkapkan bahwa negara semakin terancam bila tidak memiliki pertahanan cyber yang kuat. Kegiatan spionase dan kejahatan ekonomi semakin banyak dilakukan di wilayah cyber ini. 
 
“Melalui program e-Government yang dicanangkan Presiden Jokowi, sudah seharusnya pemerintah bisa lebih meningkatkan kesadaran keamanan cyber.  Karena implementasi e-Government membuat negara semakin memiliki ketergantungan pada dunia cyber, secara otomatis negara membutuhkan pengamanan cyber yang kuat,” ungkapnya.
 
Agung sendiri berharap Indonesia bisa menjadi salah satu pemain penting di dunia pengamanan cyber. Menurutnya SDM lokal yang handal sangat banyak dan perlu mendapatkan perhatian khusus pemerintah agar tidak malah dimanfaatkan oleh asing. 
 
ICK yang sudah dikenal publik lewat teknologi anti sadap, rencananya akan mengenalkan produk dengan inovasi terbaru, khususnya untuk pengamanan data dan dokumen. Produk tersebut dikembangkan oleh putra bangsa dengan dukungan fasilitas manufaktur dalam negeri miliknya di kawasan industri BSD Tekno, Tangerang Selatan.
 
Indo Defence 2016 merupakan ajang promosi bagi produsen peralatan pertahanan dan keamanan internasional yang digelar dua tahun sekali. Pada tahun ini, Pameran yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan ini diikiuti 844 peserta yang berasal dari 573 perusahaan asing dan 271 perusahaan dalam negeri. (jn03)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...