Jowonews

Logo Jowonews Brown

Industri Tekstil Belum Terdampak Kurs Rupiah

garment-edit1Solo, Jowonews.com – Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Tengah menyatakan industri dan produk tekstil di Kota Solo belum terlalu signifikan terdampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

“Nilai mata uang dolar AS yang menyentuh di angka Rp14.000, dinilai belum terlalu berpengaruh terhadap produk ekspor,” kata Wakil Ketua API Jawa Tengah Liliek Setiawan di Solo, Jumat.

Menurut dia, ada sejumlah faktor yang dapat menahan dampak tersebut sehingga industri tekstil tidak terkena dampak secara signifikan.

Hal tersebut, katanya, antara lain soal tenaga kerja di Solo yang masih dapat bersaing dengan daerah-daerah lain.

Selain itu, Kota Solo menjadi tempat relokasi atau perpindahan pabrik tekstil dari Jawa Timur dan Jawa Barat.

Ia mengatakan kedua hal itu yang menjadi penyelamat terhadap industri tekstil saat ini.

Kendati demikian, pihaknya berharap bahwa kondisi pasar domestik tetap kondusif karena sejumlah negara tujuan ekspor juga mengalami krisis serupa, seperti Jepang, Korea, Timur Tengah, Amerika, dan negara-negara di Eropa.

Menurut dia, kondisi global yang terjadi hingga sekarang antara lain menyangkut persaingan kurs mata uang, seperti Tiongkok sekarang melakukan devaluasi mata uang dengan tujuan mendorong aktivitas ekspor.

Oleh karena itu, pihaknya memberikan sejumlah saran untuk solusi guna mengantisipasi dampak negatif terhadap industri tekstil, antara lain terobosan efisiensi di luar sumber daya manusia yang bisa berupa efisiensi produksi dan proses energi.

Selain itu, pihaknya juga menyarankan inovasi produk dengan meningkatkan produksi dalam standar yang lebih tinggi, paling tidak agar mampu bertahan menghadapi persaingan.

Bahkan, kata dia, daya beli konsumen hingga saat ini sedang tergerus sehingga tidak mungkin menaikkan harga barang.

BACA JUGA  Perusahaan Garmen Butuh Ribuan Tenaga Kerja

Liliek yang juga Kepala Bidang Pengembangan Perekonomian Daerah dan Lingkungan Hidup Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surakarta itu, mengharapkan pelaku industri TPT mulai mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan baku tekstil. “Karena impor bahan baku industri tekstil masih mencapai sekitar 97 persen,” katanya. (JN03)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...