Jowonews

Logo Jowonews Brown

Jelang Lebaran, Stok Pangan di Jateng Dipastikan Aman

SEMARANG, Jowonews.com – Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah memastikan stok bahan pangan di Jawa Tengah aman hingga Hari Raya Idul Fitri 1440 H. Kendati begitu, pengawasan akan terus ditingkatkan agar tidak terjadi lonjakan harga yang tinggi.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Agus Wariyanto mengatakan, ketahanan pangan Jawa Tengah cukup mantap karena didukung dari ketersediaan pangan, distribusi pangan, dan keamanan pangan.

Disebutnya, sebagai pilar penyangga pangan nasional, Jawa Tengah memroduksi minimal 16% beras. Sedangkan di bidang peternakan, per tahun provinsi ini menghasilkan 1,7 juta ekor sapi potong, 70ribu ekor di antaranya didistribusikan untuk pasar di Jabodetabek.

“Selain itu, Kabupaten Kendal yang menjadi pusat telur di Jawa Tengah mampu memroduksi hampir 25 persen, sehingga ketahanan pangan di Jateng aman,” katanya, Selasa (28/5/19).

Ditambahkan, sayur mayur dan buah-buahan di provinsi ini juga surplus. Hanya komoditas bawang putih dan kedelai yang memang masih harus ditingkatkan. Namun secara umum terhitung aman menjelang lebaran mendatang.

Disinggung mengenai stabilitas harga, Agus tidak menampik jika menjelang Lebaran cenderung terjadi peningkatan secara psikologis antara lima sampai sepuluh persen. Namun kenaikan itu dianggap wajar, dan harga diprediksi relatif stabil hingga kurun waktu satu minggu setelah lebaran.

Kendati begitu, untuk mencegah lonjakan harga, pihaknya memiliki upaya untuk menjaga stabilitas harga, sekaligus mengendalikan inflasi. Salah satunya, dengan program Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) pada komoditas beras.

“Kami juga mempunyai hampir 800 toko tani. Sehingga pada saat pengembangan itu masyarakat bisa mengakses pangan dengan beras segar. Berasnya juga cukup lumayan itu, sekarang harganya sekitar Rp 8.800 per kilogram, sementara harga di luar sudah Rp 9.000 per kilogram,” jelasnya.

Menurut Agus, ketahanan pangan tidak hanya masalah ketersediaan bahan pangan yang tercukupi, melainkan juga aspek-aspek ketahanan pangan lainnya, seperti keamanan pangan. Antara lain, menyangkut residu pestisida, pengelolaan bahan tambahan makanan dengan baik agar tak menimbulkan ancaman bagi kesehatan.

BACA JUGA  Diperkirakan 30 Ribu Kendaraan Lewati Tol Solo-Ngawi Pada Saat Lebaran

“Sehingga aspek ketahanan pangan itu ada kaitannya juga dengan kesehatan, ketahanan pangan kaitannya dengan lingkungan, kemudian ketahanan pangan ini juga diharapkan juga untuk meningkatkan pendapatan petani,” tandasnya. (jwn05)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...