TEMANGGUNG, Jowonews.com – Menjelang libur natal dan tahun baru, pasokan elpiji ukuran tiga kilogram di Kabupaten Temanggung mendapat tambahan sekitar 10 persen.
“Penambahan pasokan gas tersebut untuk mengantisipasi peningkatan permintaan terutama pada perayaan Natal dan tahun baru,” kata Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Temanggung, Sunardi, Selasa (6/12).
Ia menyebutkan semula pasokan harian sebanyak 17.618 tabung, kini menjadi 20.018 tabung per hari.
Berdasarkan pengalaman tahun lalu, permintaan elpiji bersubsidi bulan Desember meningkat sekitar 10 hingga 12 persen.
“Peningkatan permintaan tidak terlalu banyak, berbeda dengan saat Lebaran. Penambahan kuota sifatnya antisipatif sebab bukan tidak mungkin akan ada penambahan permintaan,” katanya.
Ia mengakui adanya keluhan kekurangan gas elpiji dari masyarakat. Setelah dicek ternyata yang mengeluh mayoritas pengecer, sedangkan masyarakat tidak. Hal ini karena mereka tidak mendapatkan dari pangkalan. “Masyarakat kini banyak yang inisiatif membeli di pangkalan yang harganya standar Rp15.500 per tabung,” katanya.
Ia menuturkan Pemkab Temanggung terus menambah pangkalan untuk mendekatkan pada masyarakat. Kini di Temanggung terdapat 341 pangkalan gas elpiji, yang tersebar di 20 kecamatan.
Menurut dia dari 289 desa/kelurahan di Temanggung, hanya Desa Wates, Kecamatan Wonoboyo yang belum ada pangkalan elpiji. “Belum adanya pangkalan elpiji di desa tersebut, karena permintaan gas elpiji kecil. Warga banyak memanfaatkan kayu bakar untuk memasak,” imbuhnya.
Anggota tim pengawas tata niaga elpiji tiga kilogram dan BBM jenis tertentu Pemkab Temanggung, Arief Mujiono menyarankan pada warga untuk membeli gas elpiji bersubsidi di pangkalan karena harga telah diatur.
Ditambahkan, pangkalan tidak boleh menjual di atas harga eceran tertinggi (HET), maka makin banyak yang membeli di pangkalan. (jn19/ant)
