Jepara, Jowonews.com – Remaja Masjid Baitul Makmur Jepara setiap bulan Ramadan menggelar lomba tontek untuk menjaga tradisi daerah yang berlangsung pada Sabtu (4/7) malam lalu.
Perlombaan tersebut diikuti sekitar 61 kelompok yang masing-masing menampilkan kreasi yang beragam. Mulai dari tampilan Islami sampai dengan suguhan unik lainnya.
Salah satu yang menarik perhatian, yakni penampilan kelompok peserta yang menyuguhkan budaya Bali. Puluhan anggotanya mengenakan pakaian adat Bali, baik laki-laki maupun perempuan. Tak lupa dengan kain kotak-kotak khas Bali dan dupa yang dibakar untuk memperkuat nuansa Bali.
Setiap kali peserta tampil, para penonton menyambut antusias. Bahkan ratusan penonton memadati sepanjang jalan yang dilewati para peserta lomba thongtek tersebut. Mulai dari jalan Kartini, jalan Pemuda, perempatan Rahayu, Pertigaan SMP N 2 Jepara sampai kembali lagi ke Masjid Agung Jepara.
Bupati dan Wakil Bupati Jepara pun turut menyaksikan penampilan para peserta di panggung kehormatan yang disiapkan di jalan Kartini. Sesekali mereka terbahak menyaksikan tingkah pesert yang kerapkali menampilkan hal yang menggelikan.
Salah satu panitia kegiatan, Bagus Raharjo mengatakan, pihaknya sengaja menyelenggarakan kegiatan ini setiap tahunnya untuk menjaga tradisi yang ada di masyarakat. “Saat ini, thongtek sebagai tradisi untuk membangunkan orang ketik masuk waktu sahur sudah semakin jarang ditemukan. Karenanya kami berupaya membangkitkan kembali semangat thongtek melalui lomba yang diselenggarakan tiap bulan puasa,” ujarnya.
Perserta lomba ini, lanjut Bagus, tak dibatasi. Baik jumlah maupun tema yang diangkat oleh masing-masing kelompok. “Kita hanya menghimbau setiap kelompok membawa tiga obor menyala, selebihnya kreatifitas tidak kita batasi. Alhamdulillah tahun ini antusias masyarakat juga bagus. Para peserta tak hanya berasal dari kelompok remaja masjid saja, ada pula peserta dari sekolah-sekolah yang ikut ambil bagian,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Jepara Ahmad Marzuqi mengatakan, pihaknya menyambut positif kegiatan yang diselenggarakan setiap tahun tersebut. “Ini bisa memacu masyarakat untuk semakin kreatif, juga untuk meningkatkan kecintaan generasi muda akan tradisi baik di bulan Ramadan,” ungkapnya.
Meski begitu, Marzuqi menambahkan, para peserta dan generasi muda secara umum juga harus tetap menjaga tingkah laku selama thongtek. “Boleh berkreasi, namun rambu-rambu kesopanan harus tetap dijaga,” ujarnya. (JN04)
