TEMANGGUNG, Jowonews.com – Kematian ibu melahirkan di Kabupaten Temanggung hingga awal Desember 2016 meningkat signifikan. Jika tahun lalu hanya tiga orang yang meninggal, tahun ini sebanyak delapan.
“Kematian ibu melahirkan mengalami peningkatan hampir tiga kali lipat dari tahun lalu, namun angka tersebut masih terendah di Jawa Tengah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Suparjo usai peresmian Gedung Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Temanggung di Temanggung, Senin (5/12).
Dikatakan, peningkatan kematian ibu melahirkan karena penyakit penyerta seperti darah tinggi dan jantung. Meskipun angka kematian ibu melahirkan meningkat, angka kematian bayi turun, yakni dari 184 anak tahun 2015 menjadi 102 anak hingga akhir November 2016.
Ia menuturkan Pemkab Temanggung terus berupaya menekan angka kematian anak dan ibu melahirkan dengan meningkatkan kapasitas tenaga medis dan peralatan yang digunakan.
Selain itu, fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas buka lebih maksimal bahkan ada yang buka 24 jam. Kemudian meningkatkan kerja sama kebidanan dengan dokter spesialis sehingga penanganan bisa optimal pada masyarakat terutama pada ibu berisiko tinggi.
Ia mengatakan peran bidan di Temanggung sangat strategis, mereka menangani 70 persen persalinan, sedangkan dokter spesialis hanya menangani 30 persen. Oleh karena itu, katanya, para bidan untuk dapat terus meningkatkan kualitasnya agar kematian ibu dan anak dapat ditekan.
“Kini pembangunan manusia itu sepanjang hidup, sehingga bidan punya peran strategis, sebab mereka menangani manusia sejak sebelum lahir,” imbuhnya.
Bupati Temanggung, Bambang Sukarno mengatakan peran bidan dalam kesehatan sangat tinggi sebab mereka tidak hanya menangani persalinan tetapi juga pengobatan, seperti pengobatan anak dan orang dewasa. “Kinerja bidan dari tahun ke tahun terus meningkat dan tidak dikenal bidan pensiun,” pungkasnya. (jn19/ant)
