Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Keraton Solo Konflik Lagi, Wisata Ditutup

SOLO, Jowonews.com — Museum Keraton Kasunanan Surakarta ditutup untuk kunjungan wisatawasan nusantara dan mancanegara akibat konflik antara keluarga keraton yang kembali mencuat.

Sejumlah wisatawan yang sudah terlanjur berkunjung di Keraton Surakarta banyak yang kecewa karena mereka tidak bisa masuk ke museum yang dibuka untuk umum tersebut.

Wahono (40) salah satu wisatawan asal Jawa Timur mengatakan pihaknya bersama rombongan dari Jatim hendak berkunjung Keraton Surakarta untuk melihat museum yang menyimpan benda-benda peninggalan raja-raja zaman dahulu di Solo.

Namun, kata Wahono sayang museum ditutup untuk sementara, sehingga pengunjung hanya melakukan foto-foto di depan pintu masuk kraton ini.

Pengageng Museum dan Pariwisata Kraton Kasunanan Surakarta KGPH Poeger mengatakan, pihaknya minta maaf karena museum untuk sementara ditutup sudah dua hari ini.

KGPH Poeger mengakui Museum Kraton Kasunanan biasa ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Namun, kraton jika kondisi sudah kondusif nanti dapat dibuka kembali.

Manager museum dan perpustakaan Kraton Surakarta KRMH Suryo Adimidjoyo mengatakan museum jika dalam kondisi sepi jumlah pengunjung rata-rat sekitar 100 hingga 150 orang per hari. Namun, pengunjung saat hari libur dapat meningkat hingga sekitar 600 orang per hari.

Menurut Suryo Adimidjoyo akibat museum ditutup pemasukan keraton dari destinasi wisata otomatis menjadi menurun. “Hal itu, mau bagaimana lagi, semoga suasana dapat kembali kondusif,” kata KRMH Suryo Adimidjoyo.

Konflik Keraton Surakarta sebelumnya sempat dilakukan perundingan antara tim lima atau Panca Narendra pimpinan KGPH Benowo dengan Dewan Adat yang diwakili KGPH Poeger di tempat netral markas Pusat Pendidikan Topografi (Pusdiktop) TNI Angkatan Darat atau tidak jauh dengan kraton, pada Selasa (4/4).

Menurut GPH Benowo pada pertemuan sesama putra PB XII tersebut membahas tentang menginventarisir kunci-kunci sejumlah ruang yang dibutuhkan untuk keperluan prosesi jumenengan. Kedua membuka akses Raja Kraton Kasunanan Surakarta PB XIII agar dapat masuk ke ruang semedi di Ndalem Ageng termasuk ke Sasana Sewoko lokasi jumenengan.

BACA JUGA  Disorot, Bahas Pilwalkot di Ruang Komisi 

Namun, ruangan tersebut kuncinya masih dibawa pihak Dewan Adat. Ketiga membuka akses pintu utama Keraton Surakarta agar abdi dalem dapat sowan ke PB XIII dengan lancar tanpa hambatan pihak lain. (jwn5/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...