SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dijadwalkan akan melantik tujuh komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jawa Tengah periode 2017-2020. Pelantikan akan dilakukan di Gedung Gradhika Kantor Gubernuran Provinsi Jawa Tengah pada Senin (13/3).
Tujuh komisioner yang akan dilantik terdiri dari empat anggota petahana dan tiga wajah baru. Empat komisioner petanaha adalah Budi Setyo Purnomo, Asep Cuwantoro, Tazkiyatul Mutmainnah dan Setiawan Hendra Kelana. Adapun tiga komisioner “wajah baru” adalah Sonakha Yuda Laksana, Dini Inayati dan Muhammad Rofiuddin.
Tujuh komisioner ini merupakan hasil seleksi oleh tim seleksi dan meraih suara terbanyak dalam proses fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) di Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah pada akhir Januari lalu.
KPID periode 2017-2020 sudah menerima surat keputusan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 7 Pebruari lalu. Mereka juga sudah menyusun struktur, yaitu Ketua: Budi Setyo Purnomo, Wakil Ketua: Asep Cuwantoro, Bidang Perizinan: Setiawan Hendra Kelana dan Asep Cuwantoro, Bidang Kelembagaan: Muhammad Rofiuddin dan Dini Inayati, Bidang isi siaran: Tazkiyyatul Muthmainnah dan Sonakha Yuda Laksono.
Budi SP adalah dosen Fakultas Komunikasi di Universitas Pandanaran, Redaktur Senior Cempaka, Bendahara PWI Jawa Tengah, Wakil Ketua Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Jawa Tengah, Direktur Lembaga Analisa Media, dan Wakil Pemimpin Perusahaan tabloid Cempaka SM grup. Adapun Asep Cuwantoro adalah mantan asisten KPID, dosen Staimafa serta komisioner KPID periode 2014-2017.
Setiawan Hendra Kelana adalah Pemimpin Redaksi Suara Merdeka Cyber. Muhammad Rofiuddin adalah bekas jurnalis Tempo di Semarang, bekas Ketua AJI Semarang, dan dosen tamu di komunikasi FISIP Undip. Tazkiyatul Mutmainnah adalah Ketua PW Fatayat NU Jawa Tengah. Adapun Dini Inayati adalah mantan Direktur Pattiro Semarang.
Ketua KPID Jawa Tengah Budi Setyo Purnomo menyatakan pelantikan ini sebagai acara pengumuman ke publik bahwa KPID periode yang baru sudah dikukuhkan.
Direktur Lembaga Analisa Media ini menyatakan pekerjaan mengawal dunia penyiaran di masa mendatang semakin berat. “Di tengah situasi lembaga penyiaran mengejar rating maka kita harus bersama-sama mengawal penyiaran agar menjadi lebih baik,” kata Budi.
Jika penyiaran baik maka publik akan mengkonsumsi isi siaran yang sehat. “Kalau isi siaran sehat maka publik akan semakin cerdas,” kata Bendahara PWI Jawa Tengah ini. (Jn19)
