Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

KP2KKN Investigasi Penjualan Saham Tol SS, BPK Diminta Lakukan Audit

Ganjar saat meninjau lokasi pembangunan Tol Bawen-Salatiga
Ganjar saat meninjau lokasi pembangunan Tol Bawen-Salatiga
Ganjar saat meninjau lokasi pembangunan Tol Bawen-Salatiga

SEMARANG, Jowonews.com – Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KP2KKN) Jateng mencium kejanggakan dibalik penjualan 25% saham Jalan Tol Semarang-Solo (SS) milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng), kepada PT Astartel Nusantara dari Jakarta senilai Rp780 miliar. KP2KKN menduga adanya konspirasi untuk memperoleh keuntungan pribadi dari pihak-pihak terkait.

“Keputusan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjual saham Jalan Tol Semarang-Solo sangat tidak masuk akal sehat sama sekali. Disaat Jalan Tol Semarang-Solo sudah beroperasi dan sudah mulai ada pemasukan, kok bisa-bisanya malahan dijual. Saya menduga ada praktek KKN dibalik penjualan ini,”tegasnya, Minggu (6/9).

Menurutnya, seharusnya pemprov bisa menambah modal, sehingga saham di pengelolaan Jalan Tol SS bisa meningkat. Karena, meski termasuk jenis investasi jangaka panjang, prosepek pengelolaan Jl Tol SS memang sangat bagus.

Tidak seperti yang dilakukan sekarang, dengan menjual dan hanya menyisakan 1,09% saham. Apalagi berdasarkan informasi yang diterimanya, setelah di jual 25 % dan disisakan 1,09 %, ada rencana dari pemprov untuk membeli lagi 5 % saham Jl. Tol SS. “Ini kan skenario aneh sekali. Kalau Ganjar hobinya jual terus dibeli lagi seperti itu, ini kan politik makelar atau calo,”paparnya.

Ironisnya, masih menurut Eko Haryanto, DPRD Jateng dengan mudahnya juga menyetujui penjualan sahal tersebut. “Apa yang disampaikan Gubernur di media massa sudah jelas. Penjualan itu sudah atas persetujuan dewan. Dapat berapa dewan kok dengan mudahnya menyetujui penjualan itu,”ketusnya.

Eko mencium banyak kejanggalan dari penjualan saham tol SS tersebut. Aroma KKN menurutnya sangat kental sekali. Bahkan menurut informasi yang diperolehnya, diduga ada pemberian fee kepada pihak-pihak tertentu yang terkait. “Dia (Gubernur,red) kan tinggal meneruskan ada yang sudah dirintis mantan Gubernur Mardiyanto dan Bibit Waluyo. Tapi sekarang malah menjualnya. Ini menunjukkan Ganjar tidak bisa bekerja,”ketusnya.

BACA JUGA  Kekaguman Ganjar Pada Skill Sikil

Oleh karena itu, KP2KKN Jateng akan melakukan investigasi atas penjualan saham tersebut. KP2KKN juga akan mendesak BPK RI Perwakilan Jateng melakukan audit penjualan saham Jl. Tol SS tersebut, biar semuanya gamblang.

Sebagaimana diberitakan kalangan anggota DPRD Jawa Tengah menyayangkan langkah Gubernur Ganjar Pranowo menjual 25% saham Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah pada proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo.

Pemprov Jawa Tengah (Jateng) melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) sebelumnya memiliki 26,09% saham sekarang tinggal 1,09%.

Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Jateng Hadi Santoso mengatakan terkejut mengetahui saham milik Pemprov Jateng pada proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo telah dijual kepada pihak ketiga. 
“Menyayangkan langkah Gubernur menjual saham jalan tol tersebut karena belum pernah memberitahukan kepada dewan. Tahu-tahu 25 persen saham sudah dijual,” katanya kepada wartawan di Semarang, Kamis (3/9).

Saham milik Pemprov Jateng tersebut dijual kepada PT Astartel Nusantara dari Jakarta senilai Rp780 miliar.

Hadi lebih lanjut menyatakan langkah menjual saham tersebut tidak tepat karena jalan tol Semarang-Solo sudah mulai beroperasi dan mendapatkan pemasukan yakni untuk seksi I Semarang-Ungaran dan seksi II Ungaran-Bawen.

Sedangkan untuk seksi III Bawen-Salatiga ditargetkan akan beroperasi pada 2016. ”Apalagi Pemprov Jateng nantinya akan membeli kembali lima persen saham tersebut. Ini jelas kebijakan tidak tepat,” tandasnya.

Dia menambahkan akan mengundang Gubernur untuk meminta penjelasan alasan penjualan 25 persen saham jalan tol tersebut. ”Kami ingin mengetahui alasan penjualan saham jalan tol Semarang-Solo,” imbuhnya.

Terpisah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan lengkah menjualan saham jalan tol Semarang karena terus terdelusi atau mengalami penurunan setiap tahun. ”Daripada saham Pemprov Jateng setiap tahun terdelusi lebih baik dijual. Tapi kemu mempunyai opsi untuk bisa membeli kembali saham tersebut,” kata dia.

BACA JUGA  Purwokerto Bisa Menjadi Kota Otonom

Ganjar menegaskan penjualan saham jalan tol tersebut sudah dikomunikasi dengan DPRD Jateng,”Sudah ada komunikasi dengan Dewan,” tukas dia.

Uang hasik penjualan saham senilai Rp780 miliar menurut Ganjar dimasukan ke SPJT sebagai holding untuk investasi seperti peternakan, logsitik dan lainnya yang menguntungkan. (JN01)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...