JAKARTA, Jowonews.com – Komisi Pemilihan Umum RI meluncurkan slogan “Pemilih Berdaulat, Negara Kuat” di Jakarta, Jumat (27/10/2017), guna mendorong kenaikan jumlah partisipasi pemilih dalam pelaksanaan pemilihan umum, baik kepala daerah, anggota legislatif maupun presiden-wapres.
Komisioner KPU Pusat Wahyu Setiawan menjelaskan pemilihan slogan tersebut sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 7 tentang Pemilihan Umum bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat.
“Secara filosofis, kami meluncurkan tagline untuk menggambarkan visi apa yang ingin dicapai dalam sosialisasi dan pendidikan pemilih. Undang-undang menyebutkan bahwa pemilik kedaulatan adalah rakyat. Rakyat, dalam perspektif KPU adalah mereka yang memiliki hak pilih, sehingga dengan slogan tersebut diharapkan pemilih itu harus berdaulat,” kata Wahyu di Kantor KPU Pusat Jakarta.
Selain itu, dengan peningkatan sosialisasi dan pendidikan pemilih, KPU berharap pelaksanaan pilkada 2018 dan pemilu 2019 dapat semakin mempererat persatuan dan kesatuan para pemilih.
Sehingga, berkaca dari pelaksanaan Pilkada DKI pada Februari lalu, KPU ingin masyarakat Indonesia tidak terpecah belah akibat perbedaan pandangan politik masing-masing pemilih.
“Selain pemilu berdaulat, kita juga, negara kuat. Sehingga, jangan sampai pilkada dan pemilu justru menjadi memperlemah pondasi kesatuan dan persatuan bangsa kita,” tambahnya.
Dalam pelaksanaan pesta demokrasi, pemilih memiliki peran penting untuk membentuk parlemen dan pemerintahan suatu bangsa.
Oleh karena itu, KPU berpandangan bahwa pemilih harus berdaulat dan tidak boleh tercederai oleh aspek-aspek negatif, seperti primordialisme, pragmatisme dan politik transaksional.
“Kita tidak ingin partisipasi pemilih digerakkan dengan gerakan antidemokrasi, seperti politik uang. Oleh karenanya, pendidikan pemilih menjadi salah satu pesan kunci,” ujarnya. (JWN3/Ant)
