KUDUS – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menilai kualitas sebuah gedung SD Negeri 7 Kandangmas, Kabupaten Kudus, yang dibangun dengan dana alokasi khusus (DAK) tidak sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB).
Menurut anggota Komisi D DPRD Kudus Joko Siswanto di Kudus, Senin, buruknya kualitas bangunan SD tersebut bisa dilihat dari material bangunan yang dipakai kurang berkualitas. Pasalnya, pelaksana proyek menggunakan gamping dan pasir lokal dengan kualitas buruk.
Selain itu, pemasangan lantai juga terkesan asal-asalan. Lantai yang lama, kata Joko, langsung ditumpuk dengan lantai keramik baru sehingga berpotensi cepat rusak.
Pengerjaan dinding bangunan, menurut dia, terkesan asal-asalan dan pemilihan kayu untuk atap bangunan juga kurang berkualitas. Padahal, proyek yang didanai anggaran dari uang rakyat itu seharusnya dikerjakan sesuai dengan perencanaan.
Ketua Komisi D DPRD Kudus Mukhasiron menambahkan bahwa berbagai temuan pada isnpeksi mendadak pada hari Senin (29/2) akan menjadi bahan evaluasi pada rapat koordinasi dengan SKPD terkait.
“Kami berharap, proyek perbaikan gedung sekolah digarap dengan teliti sehingga kualitas bangunan bisa dipertanggungjawabkan dan mampu bertahan lama,” katanya.
Rencananya, lanjut dia, kegiatan serupa akan digelar guna memastikan proyek pembangunan gedung sekolah dengan anggaran dari DAK memiliki kualitas yang baik.
Sementara itu, Kepala SDN 7 Kandangmas Giyanto mengatakan bahwa sekolahnya mendapat anggaran dari DAK sebesar Rp826 juta.
Anggaran sebesar itu, kata Giyanto, untuk rehabilitasi ringan untuk tujuh ruangan, rehabilitas berat satu ruangan, serta membangun ruangan baru untuk perpustakaan, gedung usaha kesehatan sekolah (UKS), dan musala.
“Proyek kegiatan fisik tersebut, dikerjakan secara swakelola,” kataya.
Ia mengatakan bahwa proyek perbaikan gedung sekolah sudah melewati tahap perencanaan dan pengawasan oleh tim teknis.
“Kami juga menyerahkan sepenuhnya kepada tim teknis dan pengerjaannya juga sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB),” katanya. (Jn16/ant)
