Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kurikulum Pancasila Didorong Masuk Revisi UU Sisdiknas

JEPARA, Jowonews.com – Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI mendorong agar kurikulum Pancasila masuk dalam revisi UU Sisdiknas. Langkah tersebut diproyeksikan untuk memperkuat fondasi kebangsaan dan sekaligus menekan potensi aksi radikalisme, terorisme, disintegrasi dan hal lainnya yang bisa merongrong NKRI.

Hal ini disampaikan anggota MPR RI Daryatmo Mardiyanto saat kegiatan Sosialisasi 4 Pilar (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) yang digelar di Gedung Panti Asuhan Muslimat NU Purwogondo, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, baru-baru ini. Selain dihadiri budayawan Sukirno, kegiatan ini juga diikuti berbagai elemen masyarakat baik yang bergerak di bidang ormas keagamaan, kepemudaan, perempuan dan lainnya yang ada di wilayah Kalinyamatan.

Daryatmo mengatakan indikasinya lunturnya 4 pilar kebangsaan itu bisa dilihat dari berbagai aspek. Oleh karena itu perlu berbagai langkah strategis agar fondasi yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa itu tetap lestari.

“Salah satu langkah mendasar yang harus dilakukan memasukkan kurikulum Pancasilan dalam revisi UU Sisdiknas. Kalau kita masih hafal Pancasila tapi bagaimana dengan anak-anak atau cucu. Masalah ini harus dicarikan solusi,” kata Daryatmo.

Revisi UU Sisdiknas rencananya akan digelar tahun depan. Berbagai hal yang ada dalam regulasi tersebut direncanakan diubah karena dinilai memiliki sejumlah kelemahan. “Mari kita kawal bersama. Berbagai elemen masyarakat juga mendorong agar kurikulum Pancasila masuk dalam revisi itu,” jelas politisi PDI P ini.

Menurut Daryatmo Pancasila dan 3 pilar lain penting untuk keberlangsungan nasib Indonesia. Ia mencontohkan soal Pancasila yang memang digali dari nilai-nilai yang ada di Indonesia. Jika Pancasila dilupakan, maka sama saja dengan merongrong eksistensi Indonesia.

“Contoh lainnya soal Bhineka Tunggal Ika yang menjadi simbol pemersatu perbedaan yang ada di masyarakat Indonesia yang majemuk karena terdiri dari berbagai suku, etnis, agama dan latar belakang yang berbeda-beda lainnya,” ujar Daryatmo.

BACA JUGA  Pemerintah Salurkan Dana BOS Tahap I Rp9,8 Triliun ke Rekening Sekolah

Pemateri lain, budayawan Sukirno mengatakan sejarah telah membuktikan jika bangsa yang besar adalah yang aktivitas pembangunannya berlandas pada karakter dan jati dirinya. Dan ia yakin jika 4 pilar itu menjadi roh yang melandasi berbagai aspek kehidupan masyarakat, maka Indonesia maju dan tetap bersatu.

“Indonesia terdiri dari 17.508 pulau dari Sabang – Merauke. Memang penuh keragaman baik budaya, seni, ras, agama, cara hidup dan lain sebagainya. Itu harus terus kita jaga,” tandas dosen Untag Semarang ini. (JN04/JN03)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...