SEMARANG, Jowonews.com- Memasuki awal tahun 2016 ini para guru diharapkan bisa semakin meningkatkan pengajaran dan sistem pendidikan yang ada di sekolah. Para pendidik jangan hanya fokus pada sistem kurikulum pendidikan di Indonesia yang masih sering membingungkan.
“Hal ini saya sampaikan karena selama ini kita sering dibuat bingung dengan sistem pendidikan dan kurikulym kita yang berubah-ubah. Sistem pendidikan kita sepertinya masih belum labil,” tegas Krishnamurti, seorang motivator pendidikan dari Jakarta saat memberikan pengarahan revolusi mental kepada 50 guru di KB, TK dan SMP PAPB di Aula Panda Barat Palebon, kemarin.
Menurutnya, masalah pendidikan sampai saat ini masih menjadi tugas bersama untuk membentuk intelektual para siswa lebih baik. “Siswa jangan hanya diandalkan mendapatkan ilmu di dalam kelas, namun mereka juga diharuskan bisa rutin rajin membaca buku dan membiasakan sebagai budaya membaca. Beri nasehat agar siswa jangan hanya suka dengan bermain BBM/SMS-an,” tandasnya.
Ditegaskan, jadi kecerdasan seorang siswa juga berpengaruh pada siapa pendidiknya.Guru harus mengajar dengan logika dan bukan emosional dan ini membuat para siswa menjadi takut dan tidak suka dengan pelajaran yang diampu guru pengajar. “Tujuan penggunaan logika ini agar kelak kecerdasan itu mampu membangun kemajuan diri, dan membangun karakter bangsa sejak dari dini,” imbuhnya.
Kepala Sekolah SMP IT PAPB, Ramelan MH menilai, pelatihan yang disampaikan motivator asal Jakarta sedikit bisa membantu semangat untuk membentuk perubahan. Seperti yang slogan yang kini dilakukan pemerintah yakni “Revolusi Mental” bahwa guru harus bisa melakukan perubahan. “Saya sangat tertarik motivasi ini,” tuturnya. (JN01/JN03)
