BEIRUT, Jowonews- Libanon diguncang ledakan besar Selasa kemarin sore waktu setempat. Cendawan raksasa laksana bom atom Hiroshima terbentuk tak lama setelah dua ledakan mengguncang pelabuhan laut di negara sarat konflik itu.
Otoritas setempat merilis, setidaknya 78 orang tewas dalam guncangan dahsyat tersebut. Ribuan lainnya dilaporkan luka-luka, tulis laman The Guardian.
Efek ledakan memang dirasakan sangat hebat. Bangunan yang berjarak belasan kilometer dari pusat ledakan dilaporkan banyak yang rusak. Bahkan dampak ledakan terasa hingga Siprus, kota yang yang berjarak hampir 200 kilometer dari lokasi.
Situasi di Beirut, khususnya di dekat lokasi ledakan, sendiri terbilang mengerikan. Debu dan reruntuhan memenuhi udara dan jalan-jalan. Kaca-kaca berhamburan. Sejumlah bangunan tampak terbakar.
Para korban luka terdengar menangis meminta pertolongan. Laporan sementara ada 4000 korban terluka.
Perdana Menteri Libanon Hasan Diab dalam keterangan resminya mengatakan, penyebab ledakan hebat ini berasal dari 2700 ton amnium nitrat yang ada di gudang pelabuhan. Yakni bahan industri kimia yang biasa dipakai untuk pembuatan pupuk dan sebagai bahan peledak kontruksi sipil di pertambangan.
Hassan Diab berjanji akan mengusut ledakan hebat yang meluluhlantakan ibukota Libanon ini. Dia bersumpah bahwa mereka yang bertanggung jawab atas ledakan akan membayar harganya.
Presiden Michel Aoun mengumumkan hari berkabung nasional selama tiga hari atas kejadian ini. Pemerintah, lanjut dia, akan mengeluarkan 100 milyar lira atau 66 juta dolar amerika sebagai dana darurat.
