Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Marka Putus-putus Bahayakan Pengendara

UNGARAN, Jowonews.com –Tikungan dan turunan Jalan Lemah Abang-Bandungan KM 3, tepatnya di depan Hotel Matahari sangat membahayakan pengguna jalan. Pasalnya, di lokasi tersebut garis marka jalannya putus-putus yang artinya boleh menyalip.

Akibatnya, banyak pengendara motor/mobil yang mengalami kecelakaan karena menyalip. Seperti beberapa waktu lalu, terjadi kecelakaan yang diakibatkan  mobil dari arah Bandungan dengan sepeda motor dari arah Lemah Abang.

Tidak hanya dilokasi ini saja warga mengeluhkan. Masih ada beberapa tikungan lain yang mestinya garis lurus, tapi justru garis putus-putus. Diduga pembangunan marka jalan ini tidak dikaji dengan baik.

Satpam Hotel Matahari, Andi Prasetyo menyatakan selama sebulan terakhir banyak terjadi kecelakaan. Terlebih pada malam hari, karena minimnya penerangan jalan di sekitar turunan berbelok.

“Selama sebulan terakhir ini sudah berulang kali terjadi kecelakaan. Misalnya mobil dari arah Bandungan kencang, setelah di tikungan mereka anggap boleh agak ke kanan. Tapi dari arah beralawanan (Lemah Abang) ada mobil atau motor yang ada di jalurnya. Sehingga terjadilah kecelakaan,” ungkap Andi Prasetyo di Bergas, Kabupaten Semarang, Jumat (11/12).

Hartanto (38) warga Bandungan menyatakan setiap kali melintas tikungan dirinya merasa miris. Karena takut jika dari arah berlawanan ada mobil atau motor yang bergerak terlalu kanan.

“Setiap kali tikungan ini saya selalu memperlambat kecepatan, karena khawatir ada kendaraan dari arah berlawanan yang terlalalu kanan. Tidak hanya di tikungan ini saja, tapi ada sekitar lima tikungan menurun lainnya yang pengecatan markanya justru putus-putus” ujar Hartanto.

Budi Nugroho, humas LSM Bandungan Crisis Center (BCC) menyatakan pengecetan tikungan dan turunan di sepanjang Jl Lemah Abang-Bandungan ini tidak sesuai kondisi jalan. Dirinya menduga tidak dilakukan pengkajian secara baik dan benar.

“Diduga tidak dikaji dengan baik, karena masih membahayakan pengguna jalan. Mungkin ini untuk menghemat tenaga dan cat,” ujar Budi.

BACA JUGA  APBD Cilacap 2016 Prioritaskan Pembangunan Jalan

Kabid lalulintas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Semarang, Djoko Noerjanto menyatakan pembuatan marka jalan ini semestinya dilakukan dengan kajian Dishubkominfo dan juga dari Kepolisian.

Djoko juga menyatakan semestinya ditikungan ada marka solid tidak marka putus-putus.
“Mengapa ditikungan harus ada marka solid karena jarak pandang terbatas sehingga marka harus solid. Hal ini juga berlaku untuk disekitar jembatan dan ruas jalan tertentu yang rawan kecelakaan,” pungkas Djoko.

Djoko mengaku cat untuk marka jalan sangat mahal, sebab dihitung permeter. Pihaknya juga mengaku belum tahu persis kondisi marka jalan di sepanjang jalan Lemah Abang-Bandungan, karena jarang melintas di kawasan tersebut.

Djoko menyatakan pengecatan marka jalan ini dilakukan oleh Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Tengah, bukan jajaran Dishubkkominfo Kabupaten Semarang. Namun jajarannya akan melakukan pengecekan lokasi, untuk melakukan masukan evaluasi ke Dishub Provinsi Jateng. “Saya belum tahun persis seperti apa, tapi akan kita kirim tim untuk cek lokasi,” katanya. (JN01/JN03)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...