SEMARANG, Jowonews.com – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2018 dan Pemilihan Umum (Pemilu) dan 2019 yang berintegritas, tidak hanya bergantung kepada penyelenggara dan peserta Pilkada saja.
Anggota Dewan Pers Indonesia Imam Wahyudi, saat memberikan paparannya dalam diskusi “Peran media dan Pilkada” Senin (7/5/2018) di Santika Premiere Hotel, Kota Semarang menuturkan bahwa media juga memiliki peran penting untuk mengedukasi masyarakat melalui pemberitaan.
“Sesuai dengan fungsi pers, kerja-kerja pemberitaan adalah informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial,”katanya dalam diskusi yang digelar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI tersebut.
Karena itu, kata Imam, media perlu menyajikan informasi yang benar dan akurat dalam berbagai perspektif.
Sehingga, masyarakat mencerna dan mampu melawan politik uang atau termakan berita bohong (hoaks).
“Jadi kita harus ambil peran banyak. Kawal penyelenggaraan Pilkada secara akurat, balance dan clear,” jelas dia.
Menurut Imam, wartawan dan sebagai penyambung informasi kepada masyarakat adalah wakil publik, sehingga dalam melakukan peliputan, salah satunya dalam konteks Pilkada, harus mengedepankan
“Wartawan adalah wakil dari publik, sehingga harus mengedepankan prinsip dalam jurnalistik, yakni kejujuran, salah satu caranya adalah melalui jurnalisme verifikasi,”kata Imam lagi.
Dengan pelaksanaan fungsi tersebut, kata Imam, akan tercapai tujuan dari Pilkada tersebut.
“Sehingga pilkada berjalan profesional independen, bekerja sesuai dengan ketentuan Undang-undang, peserta pilkada pun berkompetisi secara jujur dan berintegritas,” tandasnya.
Dengan begitu, Imam berharap, masyarakat akan bisa memilih calon yang benar-benar membangun daerah masing-masing.
Selain dari Dewan Pers, agenda yang digelar oleh KPK RI ini juga menghadirkan peneliti CSIS Arya Fernandez. Diskusi ini diikuti puluhan wartawan media cetak, elektronik dan online di seluruh Kota Semarang. (JWN3)
