Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Mendorong Lansia Tetap Hidup Produktif

BANJARNEGARA, Jowonews.com – Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2010, jumlah lanjut usia (lansia) di Indonesia yaitu 18,1 juta jiwa atau sekitar 7,6 persen dari total penduduk.

Pada tahun 2014, jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia menjadi 18,7 juta jiwa. Dan diperkirakan pada tahun 2025, jumlahnya akan mencapai 36 juta jiwa.

Tingginya jumlah penduduk lanjut usia tersebut akan dapat berperan strategis dalam pembangunan apabila dipersiapkan menjadi lansia yang produktif, sehat, bugar dan aktif.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia harus ditujukan untuk menjaga agar tetap hidup sehat dan produktif secara sosial maupun ekonomis.

Selain itu, pemerintah wajib menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan dan memfasilitasi kelompok lanjut usia untuk dapat tetap hidup mandiri dan produktif.

Guna mendorong para lansia agar tetap dapat berperan aktif dalam pembangunan, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah menggelar acara temu lansia di Taman Lansia Komplek Balai Budaya Selamanik.

Temu lansia tersebut diramaikan dengan sejumlah kegiatan, antara lain senam bersama lansia, pemeriksaan kesehatan tulang bagi lansia hingga cek kadar gula darah bagi lansia.

Kegiatan tersebut mengambil tema “Dari Lansia oleh Lansia, untuk Lansia” kemudian sub tema “Lansia berperan dalam Pembangunan Nasional”.

Melalui kegiatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara berkeinginan untuk memasyarakatkan olah raga kepada para lansia agar tetap bugar, bersemangat dan juga sehat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banjarnegara, Fahrudin Slamet Susiadi mengatakan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara terus mendorong para lansia di wilayah tersebut untuk menerapkan pola hidup sehat agar tetap bugar dan produktif di masa tua.

“Dengan tetap produktif kita akan tetap dapat berkontribusi, bagi keluarga, masyarakat maupun Pemerintah Kabupaten Banjarnegara,” kata Sekda Kabupaten Banjarnegara, Fahrudin Slamet Susiadi.

Sekda berharap, dengan menerapkan pola hidup sehat, para lansia tetap bugar dan bersemangat dalam menjalani aktivitas dan beribadah.

Meski sudah memasuki usia lanjut, namun para lansia diharapkan masih tetap berkontribusi untuk pembangunan Kabupaten Banjarnegara.

Ketika bersilaturahim dengan teman dan saudara, secara tidak langsung para lansia memiliki media untuk menyampaikan ide, pemikiran dan pendapat, sehingga dapat memberikan kontribusi dan masukan untuk Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, mengenai kebijakan yang terbaik yang harus diambil seperti apa.

Bentuk kepedulian pemkab kepada para lansia, salah satunya melalui kegiatan temu lansia tersebut.

Temu Lansia atau silaturahim merupakan momen yang sangat strategis. “Dengan silaturahim kita tidak merasa sendiri lagi, kita menjadi sadar ternyata di luar masih banyak teman yang seangkatan,” katanya.

Menurutnya, untuk dapat memberikan kontribusi yang lebih, para lansia diharapkan untuk tetap beraktivitas dan terus menjalin silaturahim dengan teman dan keluarga.

Selain itu, para lansia juga diharapkan tetap mengikuti kegiatan yang ada di lingkungan, rutin berolahraga, tidak merokok dan selektif dalam memilih makanan.

Melalui silaturahim tersebut, para lansia juga dapat berkomunikasi dan berkoordinasi dengan teman dan keluarga, sehingga silaturahim menjadi sesuatu yang sangat berharga dan strategis. Kemudian dengan banyak berolahraga akan memberikan dampak positif, yakni menjadikan badan sehat dan jiwa yang sehat.

Pemerintah Kabupaten Banjarnegara juga mewacanakan untuk melaksanakan agenda tersebut secara rutin setiap tahunnya.

Diharapkan, agenda tersebut dapat berdampak positif bagi para lanjut usia agar dapat menjadi subjek dan bukan hanya sekadar objek dalam pembangunan di wilayah tersebut.

Tetap Sehat Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Untung Suseno mengatakan pola hidup sehat merupakan upaya untuk mencapai tingkat kesehatan prima dan tetap aktif pada usia lanjut.

Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, menunjukan bahwa pola penyakit pada lansia yang terbanyak adalah hipertensi 57,6 persen, artritis 51,9 persen dan stroke 46,1 persen, diikuti masalah kesehatan gigi dan mulut 19,2 persen.

Pola hidup sehat dapat menurunkan resiko penyakit degeneratif seperti hipertensi dan lain sebagainya.

Tingginya jumlah lansia di Indonesia merupakan dampak dari peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang telah dilakukan selama ini.

Karena itu, Kementerian Kesehatan mengajak para lansia untuk menghindari stress, cukup istirahat dan olahraga teratur.

Selain itu, makan makanan bergizi, mempertahankan berat badan ideal, hindari merokok dan alkohol.

Kementerian Kesehatan juga mengajak para lansia untuk mencegah kepikunan dengan meningkatkan peran serta lansia dalam pembuatan kebijakan publik ramah lansia dan mengadakan kegiatan sosial keagamaan.

Selain itu, melakukan senam bersama dan mengikuti berbagai kegiatan lomba yang positif.

Sementara itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa penduduk lanjut usia harus menjadi perhatian semua pihak agar menjadi lansia tangguh.

Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty mengatakan BKKBN memiliki sejumlah program terkait pemberdayaan lansia, Salah satunya, kegiatan bina keluarga lansia (BKL) yang saat ini telah berkembang di sebagian besar kecamatan di seluruh Indonesia.

Berbagai pelayanan untuk lansia, dikembangkan di berbagai wadah yang sudah ada selama ini termasuk Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera yang keberadaannya di tingkat provinsi, kabupaten- kota sampai ke tingkat kecamatan.

“Diharapkan, melalui program tersebut, kita bisa mendorong lansia tangguh agar tidak menjadi beban bagi keluarga, masyarakat dan negara,” katanya. (jn03/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...