Jowonews

Logo Jowonews Brown

Menkominfo Belum Buka Blokir Telegram, Ini Alasannya

JAKARTA, Jowonews.com — Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pihaknya menunggu hasil evaluasi sistem swasensor situs Telegram setelah Pavel Durov, CEO layanan “over-the-top” (OTT) tersebut berkunjung ke Jakarta, Selasa (1/8) lalu.

“Kita akan buka, tapi nanti ‘kan sekarang selesaikan mengenai SOP, tata caranya, satu adalah dibuatkan ‘script’ atau algoritma di Telegram sendiri secara otomatis, semacam self-censoring, jadi kalau ada konten negatif ke-blok, kalau masalah ada yang lolos dan pasti ada yang lolos itu bagaimana, ada mekanisme yang tangani,” kata Rudiantara di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (3/8).

Menurut Menkominfo, pihaknya mengapresiasi upaya Durov untuk hadir di Jakarta dan menyampaikan komitmen Telegram untuk membenahi sistem swasensor mereka, namun pencabutan blokir terhadap situs tersebut tetap menunggu hasil evaluasi mereka.

Terkait tenggat waktu untuk menyelesaikan evaluasi tersebut, Rudiantara mengatakan Kemkominfo menyerahkan sepenuhnya kepada Telegram, artinya pihaknya akan segera membuka kembali layanan OTT tersebut di Indonesia.

“Makin cepat makin bagus, ini ‘kan untuk kepentingan Pavel, artinya kalau minggu ini selesai, dibuka minggu ini, minggu depan selesai, dibuka minggu depan,” kata dia.

Rudiantara juga menegaskan pihaknya tidak hanya melayangkan protes pada Telegram terkait konten negatif, tetapi pada semua layanan OTT dan situs penyedia media sosial, seperti Google, Facebook dan Twitter.

“Semua mau diundang untuk bagaimana kita meningkatkan ‘service level’, terutama bagaimana menangani konten yang negatif, logikanya begini, mereka ‘kan di sini bisnis, kalau orang bisnis pasti mau ada stabilitas politik, keamanan, sosial, ekonomi, tapi kalau mereka nggak ‘concern’ soal itu mereka bukan mau bisnis,” kata dia. (jwn5/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...