Jowonews

Logo Jowonews Brown

Menkominfo Siap Buka Blokir Telegram, Asal…

JAKARTA, Jowonews.com — Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengaku sedang menyiapkan cara agar pemblokiran sebelas Domain Name System (DNS) milik Telegram dibuka kembali di Indonesia.

“Kami sedang siapkan dasarnya secara detail agar operasional, kami sedang siapkan agar operasional dan kita akan mengatur SOP (Standard Operating Procedure) itu bukan hanya untuk websitenya karena (pemblokiran) kemarin kan untuk websitenya tapi sekarang juga (aturan) untuk aplikasinya,” kata Rudiantara di Istana Presiden Jakarta, Selasa (18/7).

SOP itu menurut Rudiantara akan diberlakukan secepatnya. “Begitu SOP-nya tersedia, langsung cepat juga dibuka,” ungkap Rudiantara.

Sejak Jumat 14 Juli pemerintah memblokir Telegram karena “dapat membahayakan keamanan negara karena tidak menyediakan SOP dalam penanganan kasus terorisme”. Kemkominfo telah meminta Internet Service Provider (ISP) untuk memutus akses terhadap 11 DNS Telegram.

CEO Telegram Pavel Durov lalu menyurati Kemenkominfo agar membatalkan pemblokiran dengan menawarkan tiga pilihan langkah. Pertama, Telegram memblokir semua saluran publik terkait teroris yang sebelumnya telah dilaporkan Kemenkominfo.

Kedua, meminta Kemenkomifno membuka saluran komunikasi langsung yang memungkinkan Telegram dapat bekerja lebih efisien dalam mengidentifikasi dan menghalangi propaganda teroris di masa depan.

Ketiga, membentuk tim moderator yang berdedikasi dengan pengetahuan dan budaya Indonesia untuk dapat memproses laporan konten yang berhubungan dengan teroris lebih cepat dan akurat.

“Pemerintah patokannya manfaat bagi masyarakat kalau masyarakat menginginkan dibuka secepatnya ya kami rapikan masalah koridor untuk penapisannya (penyaringannya), jadi akhirnya (Telegram) diperbolehkan tapi ada koridor penapisan, tidak bisa suka-suka dong,” tambah Rudiantara. (jwn5/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...