LONDON, Jowonews.com – Mengkonsumsi makanan yang mengandung gula tinggi dan lemak tinggi selama kehamilan mengganggu proses metabolis di dalam tubuh.
Kondisi tersebut mungkin “memprogram” ibu dan bayinya yang belum dilahirkan bagi potensi komplikasi kesehatan nanti dalam hidup mereka, demikian antara lain isi satu studi yang disiarkan pada Kamis (6/4) oleh University of Cambridge.
Studi itu, yang dilakukan oleh satu tim dari universitas tersebut, memperoleh hasil setelah menganalisis tikus hamil yang diberi makanan yang berisi banyak lemak dan gula.
Para peneliti mendapati bahwa konsumsi lemak dan gula secara berlebihan merusak toleransi glukosa ibu dan kepekanaannya terhadap insulin, yaitu hormon yang mengendalikan tingkat gula darah.
Dampak itu mungkin mengubah disposisi ibu untuk terserang komplikasi kesehatan setelah ia melahirkan, dan membuat ia menghadapi resiko lebih besar untuk terserang diabete tipe 2, kegemukan gangguan jantung dan pembuluh darah dalam hidupnya nanti, kata para peneliti tersebut.
Sementara itu, penyimpangan pada metabolisme ibu merusak aliran gizi ke janin.
Hasil studi tersebut juga menunjukkan bahwa makanan yang mendorong kegemukan memiliki konsekuensi bagi perkembangan janin. Studi itu juga menjelaskan mengapa bayi dari ibu yang gemuk atau mengkonsumsi makanan yang menyebabkan orang jadi gemuk selama kehamilan memiliki kecenderungan untuk menghadapi kondisi seperti kegemukan, tekanan darah tinggi dan diabete tipe 2 saat mereka dewasa, kata studi itu.
“Kami mengetahui bahwa kegemukan selama hamil adalah faktor resiko bagi komplikasi kesehatan bagi ibu dan bayinya selama dan setelah kehamilan. Studi ini menawarkan pemahaman mengenai mekanisme yang beroperasi selama kehamilan yang mungkin mengakibatkan ini,” kata penulis utama studi itu Dr. Amanda Sferruzzi-Perri –yang berasal dari University of Cambridge.(jwn4/ant)
