Jowonews

Logo Jowonews Brown

Nasionalisme Pemuda Dibalik “Penculikan” Rengasdengklok

SEMARANG, Jowonews.com – Hari ini 71 tahun yang lalu, pada 16 Agustus 1945, Sukarno dan Mohamad Hatta “diculik” oleh sejumlah pemuda dan dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat. Disana Sukarno-Hatta “diamankan” di sebuah rumah milik Djiauw Kie Siong, salah seorang dari pasukan Pembela Tanah Air (Peta). Para pemuda memilih rumah Djiauw Kie Siong, karena dekat dengan markas Peta yang sekarang dijadikan Monumen Kebulatan Tekad.

Dan mengapa Rengasdengklok? Karena lokasi yang berjarak sekitar 81 kilometer dari Jakarta itu jauh dari jangkauan pengawasan tentara Jepang. Rengasdengklok berjarak sekitar 15 kilometer dari jalan utama, yang termasuk bagian dari jalur pantura. Bahkan saat ini pun perjalanan ke rumah Djiauw Kie Siong pun masih terasa jauh dan agak terpencil.

Peristiwa Rengasdengklok terjadi dikarenakan adanya perbedaan pendapat antara golongan muda dan tua tentang masalah kapan dilaksanakannya proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kejadian tersebut berlangsung tepatnya pada tanggal 16 Agustus 1945.

Soekarno-Hatta berada di Rengasdengklok selama satu hari penuh. Usaha dan rencana para pemuda untuk menekan kedua pemimpin bangsa Indonesia itu agar cepat-cepat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa campur tangan tentara Jepang tidak dapat dilaksanakan. Dalam peristiwa Rengasdengklok tersebut tampaknya kedua pemimpin itu mempunyai wibawa yang besar, sehingga para pemuda merasa segan untuk mendekatinya, apalagi melakukan penekanan.

Sementara itu, di Jakarta sedang terjadi perundingan antara Achmad Subardjo (mewakili golongan tua) dengan Wikana (mewakili golongan muda). Dari perundingan itu tercapai kata sepakat, bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan di Jakarta. Di samping itu, Laksamana Tadashi Maeda mengizinkan rumah kediamannya dijadikan sebagai tempat perundingan dan bahkan ia bersedia menjamin keselamatan para pemimpin bangsa Indonesia itu.

Berdasarkan kesepakatan antara golongan pemuda dengan Laksamana Tadashi Maeda itu, Jusuf Kunto bersedia mengantarkan Achmad Subardjo dan sekretaris pribadinya pergi menjemput Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Sebelum berangkat ke Rengasdengidok, Achmad Subardjo memberikan jaminan dengan taruhan nyawanya bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945, selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB. Dengan jaminan itu, komandan kompi Peta Cudanco Subeno bersedia melepas Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta beserta rombongan untuk kembali ke Jakarta.

Akhirnya Soekarno-Hatta dijemput dari Rengasdengklok dan tiba di Jakarta pada pukul 19.30 WIB. Dan keesokan harinya, 17 Agustus 1945, sekitar pukul 10,00 proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan Presiden Soekarno. Untuk mengenang peristiwa pengamanan Bung Karno dan Bung Hatta oleh golongan pemuda di Rengasdengklok tepatnya di markas bekas kompi Peta dibangun Monumen Rengasdengklok. (jn19/ berbagai sumber)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...