KUDUS, Jowonews.com – Nilai impor Kabupaten Kudus, Jawa Tengah selama tahun 2017 mencapai Rp 2,84 triliun atau mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2016 dengan impor sebesar Rp 2,46 triliun, “Nilai impor Kabupaten Kudus memang berfluktuasi karena disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan serta jumlah perusahaan yang membutuhkan komoditas impor,” kata Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Imam Prayitno, di Kudus, Rabu.
Ia mengatakan, nilai impor selama 2017 sebesar Rp 2,84 triliun itu, berasal dari 21 perusahaan di Kabupaten Kudus.
Dari puluhan perusahaan, lanjut dia, nilai impor terbesar berasal dari PT Djarum Kudus yang mencapai Rp 2,09 triliun.
Terbesar kedua, yakni dari PT Pura Barutama nilai impor selama 2017 mencapai Rp 468,72 miliar.
Sedangkan nilai impor terkecil, yakni dari PT Prima Tobacco Harum yang nilainya sebesar Rp 198,27 juta.
Adapun komoditas yang diimpor oleh sejumlah perusahaan di Kabupaten Kudus, kata dia, sebagian besar merupakan komoditas bahan baku, seperti tembakau, kertas serta bahan baku lainnya yang dibutuhkan perusahaan.
Komoditas lainnya, yakni mesin produksi serta peralatan modern lain yang sengaja didatangkan dari luar negeri untuk mendukung aktivitas perusahaan.
Jenis komoditas yang diimpor pada tahun 2016, juga hampir sama dengan tahun 2017, namun nilainya masing-masing perusahaan memang berbeda.
Bahkan jumlah perusahaan yang melakukan impor pada tahun 2016 justru cukup banyak karena mencapai 27 tahun.
Negara impor yakni dari Amerika Latin, Eropa, Afrika, Asia Barat, Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Tengah, Australia dan Selandia Baru.
Impor terbesar, katanya, berasal dari negara Asia Timur dengan nilai impornya mencapai Rp 1,1 triliun.
Nilai impor terbesar kedua, yakni dari Eropa dengan nilainya sebesar Rp 588,82 miliar.(jwn4/ant)
